Indonesia Dijajah Belanda Sebenarnya Bukan 350 Tahun, Ini Awal dan Akhirnya

Indonesia Dijajah Belanda Sebenarnya Bukan 350 Tahun, Ini Awal dan Akhirnya

Indonesia Dijajah Belanda Sebenarnya Bukan 350 Tahun, Ini Awal dan Akhirnya-Dok-Berbagai Sumber

Setiap kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris.

Untuk menanggulangi dampak persaingan tersebut, pada 1602, dibentuklah Vereenig de Oost Indische Compagnie (VOC) sebagai perserikatan dagang Belanda. Lewat VOC, perusahaan dagang swasta bersatu dan menghilangkan persaingan sesama pedagang Belanda. 

Berdirinya VOC juga menjadi tonggak dominasi Belanda di nusantara. Setelah berhasil memonopoli perdagangan rempah, menguasai Batavia dan sebagian Jawa, hingga mengendalikan raja-raja lokal, VOC menjadi representasi awal dari kolonialisme Belanda di nusantara.

Masa VOC pada 1602 hingga 1800 disebut bukan periode penjajahan, melainkan kapitalisme. Hal ini disebabkan yang berkuasa adalah modal VOC yang memiliki misi dagang.

Pada masa ini belum ada gerakan atau ungkapan penjajahan, masih sebatas hubungan perdagangan untuk rempah-rempah. Persaingan yang terjadi antara pedagang dari eropa itu sendiri.

Para pedagang dari eropa yang tergabung dalam VOC, mengambil rempah dengan cara bisnis, bukan dengan paksa atau pembodohan lainnya. 

Atas dasar sejarah inilah, catatan Indonesia di jajah hingga 350 tahun tersebut dianggap mitos. Sebab jika Belanda menjajah 3,5 abad atau 350 tahun dihitung mundur dari tahun 1945 artinya Indonesia dijajah Belanda mulai dari tahun 1595.

Sedangkan orang Belanda Cornelis de Houtman tahun 1596 pertama kali mendarat di Banten dan dalam catatan sejarah de Houtman adalah orang Belanda yang pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara.

Nama Indonesia sendiri belum pernah ditulis tahun 1596. Sebutan "Indonesia" baru dikenal 254 tahun sesudah de Houtman menginjakkan kakinya di Indonesia. Nama Indonesia pertama kali dipakai pada tahun 1850.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: