Perbedaan Awal Romadhan Cerminan Kekayaan Interpretasi Dalam Islam Di Indonesia, walau Berbeda Tapi Bersatu

Perbedaan Awal Romadhan Cerminan Kekayaan Interpretasi Dalam Islam Di Indonesia, walau Berbeda Tapi Bersatu

Perbedaan Awal Romadhan Cerminan Kekayaan Interpretasi Dalam Islam Di Indonesia, walau Berbeda Tapi Bersatu-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Indonesia, dengan keberagamannya, sering kali menampilkan fenomena unik, salah satunya adalah perbedaan tanggal dimulainya puasa Ramadan. 

Tahun ini, sebagian umat Islam di Indonesia memulai puasa pada 11 atau 12 Maret, sementara organisasi Muhammadiyah telah lebih dahulu menetapkan tanggal 11 Maret berdasarkan perhitungan hisab mereka.

Perbedaan penentuan awal puasa ini merupakan cerminan dari kekayaan interpretasi dalam Islam yang ada di Indonesia. 

Muhammadiyah mengambil pendekatan hisab wujudul hilal, sedangkan pemerintah menggabungkan metode hisab dengan rukyatul hilal untuk menentukan hilal.

BACA JUGA:Mutasi Pejabat, Bupati Mukomuko Pimpin Pelantikan 10 JPT Pratama

BACA JUGA:BABYMONSTER Bakal Gelar Fan Meeting Perdana, Salah Satunya Ke Jakarta!

Kementerian Agama mengajak masyarakat untuk saling menghormati perbedaan ini dan menekankan pentingnya toleransi dan pengertian. 

Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, menyarankan agar perbedaan ini dijadikan sebagai kesempatan untuk dialog dan diskusi yang konstruktif.

Di sisi lain, DPR melalui Ketua Komisi VIII, Ashabul Kahfi, mengingatkan bahwa perbedaan hari awal puasa harus dihormati dan sidang isbat dianggap sebagai proses penting yang harus dilakukan secara transparan dan ilmiah.

Perbedaan tanggal puasa ini mengajarkan kita tentang nilai kebersamaan dalam keberagaman. 

BACA JUGA:Masalah Ketombe Bikin Ibadah Puasa Terganggu, Begini Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Rekomendasi Menu Sahur yang Lezat dan Nikmat, Satu Rumah Pasti Semangat Bangun Sahur

Ini adalah pelajaran tentang bagaimana kita dapat bersatu meskipun berbeda dan bagaimana perbedaan tersebut dapat memperkaya pemahaman kita tentang keberagamaan. 

Dengan demikian, perbedaan ini bukanlah halangan, tetapi justru menjadi jembatan yang menghubungkan kita semua dalam semangat persatuan dan kesatuan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: