Sinopsis PARA BETINA PENGIKUT IBLIS, Disaat Para Wanita Mengikuti Nafsunya

Sinopsis PARA BETINA PENGIKUT IBLIS, Disaat Para Wanita Mengikuti Nafsunya

Sinopsis PARA BETINA PENGIKUT IBLIS, Disaat Para Wanita Mengikuti Nafsunya-Istimewa-Berbagai Sumber

Demi mendapatkan keinginan itu, Asih rela untuk melakukan apapun, termasuk bersekutu dengan iblis. Sang iblis selalu datang tepat waktu kala menjemput kekalutan para manusia dan melakukan berbagai manipulasi.

Ketiga perempuan tersebut yakni Sunmi, Sari, dan Asih, akhirnya menjadi budak setia dari iblis. Hal itu untuk memenuhi keinginannya masing-masing di dunia.

Melansir dari Kincir.com , film PARA BETINA PENGIKUT IBLIS ini bukanlah film yang sepele. Bukan juga film horor yang dimaksudkan untuk menjadi sampah layaknya film-film horor Indonesia di era 2010-an. 

Melainkan, film ini bermaksud menjadi apik dan agung dengan berbagai efek gila serta adegan-adegan menjijikkan.

Namun, sekali lagi, karena isu yang mau diangkat penuh sesak, maka semua gore itu jadi sempelan semata. 

Semua adegan gila itu enggak bisa diresapi begitu dalam dan menyampaikan filosofi utamanya.

Salah satu alasan film ini jadi melebar kemana-mana adalah penggunaan tiga karakter perempuan yang cuma menambah teror dan kegilaan saja. 

Jadilah beberapa adegan dan pilihan para perempuan ini terasa mubazir. Sehingga, cukup disayangkan karena para pemeran di dalam film ini sudah all out dalam berakting. 

Mawar Eva menunjukkan performa yang cukup mengejutkan, berbeda dengan peran-peran yang biasa ia mainkan.

Adipati Dolken sebagai iblis pun cukup gila dengan dukungan riasan yang menawan. Enggak terlalu bikin ketakutan, tetapi creepy dan dingin.

Terlepas dari banyak kekurangannya, film ini bisa kita apresiasi dalam dua hal. Pertama, adegan berdarahnya dan yang kedua adalah bagaimana iblis enggak sepenuhnya menjadi tokoh yang paling sadis. 

Tidak selamanya iblis harus jadi makhluk paling gila dan haus darah. Bisa jadi, ia cuma mengeluarkan hasrat terdalam. Justru manusialah yang akhirnya menjerumuskan diri mereka sendiri.

Maka, setelah menonton film ini, kita mungkin akan berpikir bahwa iblis enggak bisa disalahkan 100% atas kenistaan manusia. 

Iblis hanya pembuka jalan, para manusialah yang memilih apakah mereka mau menjadi manusia atau menjadi sosok-sosok yang enggak pantas disebut sebagai manusia.

Dalam film ini, pantaslah mereka disebut betina karena mereka enggak manusiawi sama sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: