Ustadz di Mukomuko Terjepret Kamera Wartawan Ketika Sedang Bersama Wanita Panti Pijat, Ini yang Dilakukannya

Ustadz di Mukomuko Terjepret Kamera Wartawan Ketika Sedang Bersama Wanita Panti Pijat, Ini yang Dilakukannya

Seorang Ustadz di Mukomuko Terjepret Kamera Wartawan Ketika Sedang Bersama Wanita Panti Pijat, Ini yang Dilakukanya-Ilustrasi-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Seorang ustadz di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terjepret kamera wartawan ketika sedang bersama para wanita panti pijat pada Rabu, 6 Maret 2024.

Salah seorang ustadz kondang asal Kecamatan Kota Mukomuko, Amri Kurniadi, S.Ag, terjepret kamera wartawan saat memberikan nasihat atau siraman rohani kepada puluhan wanita terapis panti pijat di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Mukomuko, Rabu siang.

Kehadiran Ustadz Amri Kurniadi atas undangan Kepala Dinas Satpol PP Mukomuko, dalam giat pembinaan dan pemberian nasihat kepada sejumlah para wanita panti pijat

Tidak ada hal aneh, para wanita tenaga terapis tersebut mendengar dengan seksama atas siraman rohani yang disampaikan ustadz. Mereka tampak terdiam menyimak nasihat kebaikan. Bahkan di antara mereka juga terlihat menangis, berlinang air mata. 

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Menang Total di Mukomuko, Ini Rincian Suara Capres di 15 Kecamatan

BACA JUGA:Satpol PP Ingatkan Pedagang Pabukoan Tidak Jualan di Bundaran Mukomuko Saat Ramadhan

Ustadz Amri Kurniadi kepada awak media mengungkapkan, melalui siraman rohani ini diharapkan dapat membuka pintu hati para wanita pekerja panti pijat untuk menunaikan ibadah. Mengajak mereka kembali ke jalan kebaikan. Menjauhkan pekerjaan yang berbau kemaksiatan. 

‘’Inti dari nasihat ini, untuk mengajak para wanita panti pijat menjauhkan diri dari kemaksiatan,’’ kata Amri Kurniadi. 

Kepala Dinas Satpol PP Kabupaten Mukomuko, Jodi, S. Pd pada kesempatan ini menyampaikan bahwa puluhan wanita tenaga terapis yang hadir pada giat siraman rohani berasal dari 11 markas panti pijat di kawasan Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko. 

Diakui Jodi, markas panti pijat di wilayah Kelurahan Koto Jaya yang mempekerjakan wanita sebagai tenaga terapis tersebut dipandang miring oleh sebagian besar masyarakat, karena membuka jasa pijat bagi kalangan pria dengan praktik tertutup. 

Melalui giat siraman rohani dan pengetahuan tentang keagamaan ini, kata Jodi, setidaknya dapat menjadi renungan bagi mereka untuk menghindari kemaksiatan. 

‘’Dengan siraman rohani ini, menjadi bagian pengingat bagi mereka dan untuk kita semuanya untuk menjauhi kemaksiatan dan kembali ke jalan yang benar. Harus diakui, semua kita memiliki kesalahan dan dosa, akan tetapi masih ada waktu untuk berbenah diri kembali ke jalan kebenaran,’’ ujar Jodi. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Bakal Pasang Pembangkit Listrik di Setiap Puskesmas

BACA JUGA:Penentuan Tapal Batas Desa Sekarang Ditangani oleh Dinas PMD

Di hari yang sama, para wanita para pemain drama aktivitas panti pijat tersebut juga menjalani tes kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: