Seberapa Pengaruh Media Sosial Terhadap Anak dan Kalangan Remaja, Bernahkah Dampak Menyebabkan Stres

Seberapa Pengaruh Media Sosial Terhadap Anak dan Kalangan Remaja, Bernahkah Dampak Menyebabkan Stres

Seberapa Pengaruh Media Sosial Terhadap Anak dan Kalangan Remaja, Bernahkah Dampak Menyebabkan Stres-Ilustrasi-Berbagai Sumber

Bukan tak mungkin remaja yang menjadi korban penganiayaan di online justru malah melakukan hal yang sama kepada orang lain. 

Menggunakan media sosial dengan cara yang cerdas adalah salah satu upaya membentengi diri dari dampak negatif konsumsi media sosial terhadap kesehatan mental.

Kemdian, media sosial dapat menyebabkan timbulnya rasa cemas, bahkan sampai dampak berat salah satunya anak menjadi menarik diri.

 Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa subspesialis anak dan remaja (psikiatri) dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Anggia Hapsari, SpKJ, SubspAR (K).

Menurutnya ketika itu terjadi anak akan menerapkan sedentary lifestyle, gaya hidup soliter hanya interaksi diri sendiri, seakan-akan tidak perlu berhubungan dengan orang lain

Dari penggunaan media sosial masalah kesehatan mental cukup luas dari yang ringan, sedang hingga berat," ujarnya dalam Exclusive Media Interview, dengan topik "Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas”. Hal ini bisa memicu gangguan mental yang lebih banyak lagi," terangnya.

Selain itu, media sosial juga menyebabkan gangguan fisik seperti waktu tidur terganggu, malas beraktivitas atau bergerak, pola hidup berubah karena mereka terisolasi dengan dunia digital mereka.

Dampak penggunaan internet yang berkelanjutan dengan durasi lebih dari empat jam per hari dapat meningkatkan kerentanan terjadinya adiksi perilaku, gangguan pengendalian impuls, dan subtipe gangguan obsesif kompulsif.

"Adanya gangguan dari subtipe obsesif kompulsif, ketika tidak main game atau tidak online, mereka akan terus menerus terpikirkan, bukan hanya terus menerus terpikirkan, mereka menyikapi dengan perilaku ritual tertentu untuk meniadakan pikiran tersebut.”, tambahnya.

Dampak lainnya anak sulit mengendalikan dorongan dalam diri mereka untuk stop main game. 

Bahkan gangguan pengendalian impuls ini bisa berupa tik, sehingga mereka terlihat berbeda dari anak-anak seusianya.

"Jadi dampak yang paling berat itu bukan sekedar kecemasan atau depresi, bisa menimbulkan gangguan tik atau gangguan psikotik," tuturnya.*.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: