Awal Puasa Ramadhan Versi Muhammadiyah, NU dan Pemerintah, Di Kalender Sudah Beda

Awal Puasa Ramadhan Versi Muhammadiyah, NU dan Pemerintah, Di Kalender Sudah Beda

Awal Puasa Ramadhan Versi Muhammadiyah, NU dan Pemerintah, Di Kalender Sudah Beda-Ilustrasi -Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Tidak lama lagi umat muslim seluruh dunia akan melaksnakan puasa ramadhan satu bulan penuh. Setelah itu ditutup dengan hari raya idul Fitri.

Terkait jadwal dimulainya puas ramadhan dari pemerintah belum ada kepastian karena masih menunggu sidang isbat penentuan awal Ramadan 1445 H.

Namun untuk Muhammadiyah sudah lebih dahulu menentukan awal ramadhan atau puasa pertama atau 1 Ramadan 2024. 

Dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H yang terbit pada Januari 2024, sudah ditetapkan kapan puasa dimulai bahkan idul fitri.

BACA JUGA:32 Tahun Soeharto Berkuasa Harga Murah, Ini Sederet Kelebihan Dari Orde Baru

Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 H adalah jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.

Malansir dari beberapa sumber, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal untuk menetapkan permulaan bulan Hijriah.

Menurut hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid pada 29 Syaban 1445 H. Yang bertepatan dengan 10 Maret 2024, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.

Sementara untuk hari Raya Idul Fitri 2024 versi Muhammadiyah jatuh pada 10 April 2024.

Terus apakah awal ramadhan Muhammadiyah akan serentak dengan ketetapan NU dan Pemerintah nantinya?

Awal Ramadhan 2024 versi NU dan Pemerintah akan ditetapkan melalui sidang isbat yang digelar akhir Syaban nanti. 

BACA JUGA:Satu Unit Jembatan di Mukomuko Dibangun Melalui Skema Dana Hibah Pemerintah Pusat

Pemerintah dan NU menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan. Metode tersebut mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal lewat pengamatan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Tinggi hilal saat Matahari terbenam menurut kriteria MABIMS minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: