Jalan Tembus Mukomuko – Kerinci Jambi Buka Peluang Ekonomi Baru
Jalan Tembus Mukomuko – Kerinci Jambi Buka Peluang Ekonomi Baru-istimewa-
Dikatakan Juni Kurnia, pada umumnya sumber sayur mayur masyarakat Kabupaten Mukomuko selama ini dipasok dari daerah Kabupaten Kerinci, Jambi.
Dalam memasarkan produksi pertanian masyarakat Kerinci, mereka harus menembus perjalanan panjang. Menyita waktu 4 hingga 5 jam perjalanan.
BACA JUGA:Dirut BRI: Digitalisasi Tidak Sebabkan PHK, Justru Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Pekerja
‘’Seperti yang kita tahu selama ini, masyarakat kita Mukomuko maupun masyarakat dari Kerinci harus menempuh jarak ratusan kilometer dalam memasarkan hasil produksi daerah. Kedua daerah ini harus keliling wilayah administrasi Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat,’’ terangnya.
Selain itu, sumber perekonomian lain juga bakal bangkit dengan sendirinya ketika ruas jalan tembus ini dibangun pemerintah.
‘’Kalau benar-benar terwujud, ada potensi lain. Perekonomian dari sektor kepariwisataan dari dua daerah ini juga bakal tumbuh dengan sendirinya. Kalaulah jarak tempuh makin dekat, tentunya akan menumbuhkan niat masyarakat untuk saling mengunjungi,’’ bebernya.
Sebagai putra asli Kabupaten Mukomuko, yang hobi berpetualang, menggali informasi mengenai daerah. Juni Kurnia mengakui sejak dulu jalan tembus Kabupaten Mukomuko ke Kabupaten Kerinci telah ada sejak dulunya.
Akan tetapi, kata Juni Kurnia, ruas jalan tembus Mukomuko ke Kerinci berupa jalan setapak. Yang hanya bisa dilewati pejalan kaki.
‘’Kita sendiri dulunya pernah ekspedisi, melewati jalan setapak Selagan Raya Mukomuko – Kerinci. Jalan ini memang sudah ada sejak dulu. Oleh orang-orang, ruas jalan ini sebagai akses perlintasan mencari ikan, dan lainnya,’’ urainya.
Diceritakan Juni Kurnia, jalan setapak yang pernah ada ruas Mukomuko ke Kerinci, melewati kawasan hutan Bukit Barisan. Kondisinya lebih dominan dengan kawasan perbukitan.
‘’Ruas jalan ini lebih dominan perbukitan. Ada juga sungai-sungai kecil (anak sungai) dan masih hutan belantara. Namun oleh orang-orang, jalan ini bisa dilewati para pejalan kaki,’’ demikian Juni Kurnia. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: