Pilihan Pengisian Daya Motor Listrik: Swap Baterai atau Cas Langsung?

Pilihan Pengisian Daya Motor Listrik: Swap Baterai atau Cas Langsung?

Pilihan Pengisian Daya Motor Listrik: Swap Baterai atau Cas Langsung?-Ilustrasi-

Namun, selain kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem, ada juga beberapa tantangan dan potensi yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan industri motor listrik di Indonesia. 

Salah satu tantangan adalah ketersediaan teknologi energi bersih dengan harga terjangkau. 

Menurut Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, kerja sama dan solusi dalam teknologi memiliki peran yang kritikal dalam dekarbonisasi sektor kelistrikan dan industri yang hard-to-abate. 

Kendaraan listrik berbasis baterai menjadi teknologi kunci untuk menurunkan emisi di sektor transportasi.

BACA JUGA:Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023: Komitmen BRI Berdayakan Desa Untuk Lebih Kuat dan Hebat

Selain itu, tantangan lain adalah standarisasi baterai, adopsi pengguna, dan jarak tempuh yang terbatas. 

Menurut riset REG dan Itochu, ada perbedaan dalam permintaan dan aplikasi kendaraan listrik roda dua antara pengguna Asia Tenggara dan pengguna Tiongkok. 

Di Tiongkok, kendaraan listrik roda dua sebagian besar menggunakan baterai asam timbal, dengan pengguna rata-rata menempuh 10 kilometer per hari dan kecepatan maksimum kurang dari 40 km/jam. 

Sedangkan di negara-negara Asia Tenggara, pengguna rata-rata menempuh 40 kilometer per hari dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam. 

Jenis kendaraan listrik roda dua utama di kawasan ini adalah sepeda motor listrik yang menggunakan baterai lithium, dengan performa mendekati sepeda motor bensin.

Di sisi lain, potensi Indonesia untuk menjadi produsen EV baterai dan lithium baterai untuk kendaraan listrik sangat besar, mengingat Indonesia memiliki cadangan nikel nomor satu di dunia, jumlahnya kurang lebih 30 persen dari cadangan dunia. 

Dengan potensi itu, Indonesia memiliki peluang untuk melakukan lompatan menjadi negara maju dan tidak terjebak pada negara berpendapatan menengah atau middle income trap. 

BACA JUGA:Anthoni Ginting Berhasil Lolos ke Babak 16 Besar di Indonesia Masters 2024

Presiden Joko Widodo pun telah menyatakan bahwa investasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah prioritas pemerintah. 

Pemerintah Indonesia ingin membangun ekosistem kendaraan listrik mulai dari bahan baku, baterai electric vehicles (EV), sampai kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: