Petani Sumringah Sambut Pemilu 2024, Harga Sawit Bertahan Tinggi, Tak Perlu Sumbangan Caleg

Petani Sumringah Sambut Pemilu 2024, Harga Sawit Bertahan Tinggi, Tak Perlu Sumbangan Caleg

Petani Sumringah Sambut Pemilu 2024, Harga Sawit Bertahan Tinggi, Tak Perlu Sumbangan Caleg-Ibnu Rusdi-radarmukomuko.com

BACA JUGA:Suhu Bengkulu Hingga Mukomuko Panas Dari Biasanya, Ternyata Ini Penyebabnya

Beda halnya dengan harga sawit di PT. Bumi Mentari Karya (BMK) Air Hitam Kecamatan Pondok Suguh. Perusahaan ini berani menetapkan harga sawit diangka Rp 2.310 per kilogram, naik Rp30 dibandingkan dengan sebelumnya. 

Sementara, di PT. Gajah Sawit Sakti (GSS) Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh masih bertahan dengan harga 2.350 per kilogram. 

Kendati harga jual tandan buah segara kelapa sawit bertahan tinggi. Petani pembudidaya kelapa sawit di daerah ini mengeluh dengan tingginya harga pupuk. 

Pengakuan Nurul (54), salah seorang pembudidaya kelapa sawit Mukomuko. Ia mengaku dengan harga pupuk relatif tinggi, sangat memberatkan petani. 

‘’Petani sawit sekarang ini keberatan dengan harga pupuk. Biasanya, pemupukan dapat dilakukan empat bulan sekali. Mengirit biaya, terpaksa pemupukan maksimal diatur 2 kali setahun,’’ ujarnya. 

Selaku petani pembudidaya kelapa sawit. Ia mengakui tanaman sawit sangat berpengaruh dengan sistem pemupukan. 

‘’Ketika diberi pupuk secara teratur dan rutin, hasil yang diperoleh memang beda. Pupuk penting bagi tanaman sawit, sebab mempengaruhi hasil produksi,’’ paparnya. 

Belajar dari pengalaman, lahan yang diberi pupuk secara rutin rata-rata bisa menghasilkan 2,5 hingga 3 ton per hektare per bulannya. 

‘’Tanpa dipupuk, sawit tetap berbuah. Cuma hasilnya sedikit menjengkelkan. Masih untung kalau hasilnya bisa mencapai 2 ton per bulannya,’’ demikian Nurul. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: