Minyak Bumi, dari Destilasi Sederhana hingga Bahan Bakar Mesin

Minyak Bumi, dari Destilasi Sederhana hingga Bahan Bakar Mesin

Minyak Bumi, dari Destilasi Sederhana hingga Bahan Bakar Mesin--

RADARMUKOMUKO.COM - Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, pesawat, mesin di pabrik, dan berbagai keperluan lainnya. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah penemuan Minyak bumi sebagai bahan bakar mesin?

Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati jutaan tahun lalu, seperti alga dan plankton, yang terurai di bawah tanah, baik di daratan maupun di lautan. Minyak bumi mengandung senyawa hidrokarbon yang dapat terbakar, serta unsur-unsur lain seperti sulfur, oksigen, dan nitrogen.

BACA JUGA:'Geez & Ann': Kisah Cinta, Petualangan, dan Pertumbuhan

BACA JUGA:Rancangan Perda RTRW Kabupaten Mukomuko Menemukan Titik Terang, Sekda: Tinggal Sinkronisasi Data

Menurut Ensiklopedia Britannica, penemuan minyak bumi diperkirakan pertama kali sekitar 5000 tahun sebelum masehi oleh bangsa Sumeria, Asyiria, dan Babilonia kuno. Namun, mereka tidak menambang minyak bumi sebagaimana zaman sekarang. Mereka mengambil minyak bumi dari rembesan di permukaan tanah.

Abad pertama masehi, bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknologi destilasi sederhana minyak bumi. Destilasi ini menghasilkan minyak yang mudah terbakar. Minyak ini dipakai untuk tujuan militer. Ekspansi bangsa Arab ke Spanyol merupakan awal lahirnya teknologi destilasi di kalangan masyarakat Eropa Barat pada abad ke-12.

Teknologi destilasi minyak bumi semakin berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada abad ke-18, minyak bumi mulai digunakan sebagai bahan bakar lampu. Pada abad ke-19, minyak bumi mulai digunakan sebagai bahan bakar mesin, terutama setelah penemuan mesin diesel oleh Rudolf Diesel pada 1893.

BACA JUGA:Pahlawan Wanita Indonesia Yang Paling Menakutkan Bagi Bangsa Penjajah

BACA JUGA:Kewajiban dan Larangan Bagi Peserta Tes PPPK 2023, Jangan Bawa Barang Ini

Rudolf Diesel adalah seorang insinyur asal Jerman yang menciptakan mesin diesel, yaitu mesin pembakaran dalam yang menggunakan tekanan tinggi untuk menyulut bahan bakar. Mesin diesel pertama kali menggunakan minyak nabati sebagai bahan bakarnya. Namun, kemudian mesin diesel juga dapat menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakarnya.

Penemuan minyak bumi sebagai bahan bakar mesin memicu eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi di berbagai belahan dunia. Beberapa negara yang memiliki cadangan minyak bumi melimpah, seperti Amerika Serikat, Venezuela, Arab Saudi, dan Rusia, menjadi negara-negara kaya dan maju karena minyak bumi merupakan komoditas yang sangat bernilai.

Namun, penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar mesin juga menimbulkan dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun bagi ketersediaan sumber daya alam. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga suatu saat akan habis. Selain itu, pembakaran minyak bumi juga menghasilkan gas-gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Oleh karena itu, penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar mesin perlu dikurangi dan digantikan dengan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti biodiesel, etanol, hidrogen, listrik, dan lain-lain. Dengan demikian, kita dapat menjaga keseimbangan alam dan keberlangsungan hidup manusia di bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: