Alasan ini Bahasa Portugis, Salah Satu Bahasa Penjajah yang Masih Eksis di Indonesia

Alasan ini Bahasa Portugis, Salah Satu Bahasa Penjajah yang Masih Eksis di Indonesia

Alasan ini Bahasa Portugis, Salah Satu Bahasa Penjajah yang Masih Eksis di Indonesia--

BACA JUGA:Suku Yang Memiliki Kekuatan Melebihi Masyarakat Normal, Hingga Menjadi Atlet Andalan

BACA JUGA:Cara Daftar BPJS Ketenakerjaan, Karyawan, Pedagang, Nelayan Hingga Tukang Juga Bisa Jadi Peserta

Meskipun Indonesia sudah merdeka dari penjajahan asing sejak tahun 1945, bahasa Portugis masih dipertahankan oleh beberapa komunitas di Indonesia.

Bahasa ini menjadi bagian dari identitas dan warisan budaya mereka. Bahasa Portugis juga masih digunakan sebagai bahasa ibu, bahasa kedua, atau bahasa liturgi oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Selain Larantuka, ada juga komunitas lain yang masih menggunakan bahasa Portugis, seperti masyarakat Ambon, Tanimbar, Kisar, dan Solor. Bahasa Portugis juga masih dipelajari oleh beberapa orang Indonesia yang tertarik dengan budaya dan sejarah Portugis.

Ada sekitar 38 kata serapan dari bahasa Portugis dalam bahasa Indonesia, seperti keju, meja, sabun, serdadu, nina bobo, dan lain-lain. 

Bahasa Portugis juga memengaruhi nama-nama tempat di Indonesia, seperti Banda (dari banda: pita), Bengkulu (dari bengala: benggala), Kupang (dari cupao: kupon), Solor (dari sol: matahari), dan lain-lain. 

Bahasa Portugis juga memengaruhi nama-nama pribadi di Indonesia, seperti Antonio, Emanuel, Francisco, Maria, Rosa, dan lain-lain.

Bahasa Portugis juga memengaruhi nama-nama makanan di Indonesia, seperti bolu (dari bolo: kue), kue bolu (dari queque: kue kecil), kue lapis (dari camada: lapisan), kue nastar (dari nata: krim), dan lain-lain.

Bahasa Portugis juga memengaruhi nama-nama benda di Indonesia, seperti biola (dari viola: alat musik gesek), botol (dari botelha: botol), gudang (dari gudão: gudang besar), lentera (dari lanterna: lampu tangan), dan lain-lain.

Bahasa Portugis merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan penjajah yang masih hidup hingga kini. 

Bahasa ini juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka dan toleran terhadap keberagaman.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: