Senjata Andalan Sultan Hasanuddin Keris Cakra Donya, Bisa Memancarkan Cahaya Terpaksa Diserahkan Ke Belanda

Senjata Andalan Sultan Hasanuddin Keris Cakra Donya, Bisa Memancarkan Cahaya Terpaksa Diserahkan Ke Belanda

Senjata Andalan Sultan Hasanuddin Keris Cakra Donya, Bisa Memancarkan Cahaya Terpaksa Diserahkan Ke Belanda-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM - Senjata andalan Sultan Hasnuddin Keris cakra donya yang selalu menang menhadapi Belanda.

Dengan keris Cakra Donya  Sultan Hasanuddin berhasil mengalahkan  pasukan Belanda  dalam beberpa pertempuran. 

Senjata ini, membuat Belanda  gentar dan segan,  sehingga  Belanda harus taluk dari Sultan Hasanudin dalam  pertempuran tallo (1666), pertempuran makassar (1667), dan pertempuran bontoala (1669)

Namun Keris Cakra Donya  yang dikenal sakti itu, akhirnya jatuh ke tangan Belanda setelah Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.

Adapaun tujuan dari perjanjian  untuk mengakhiri perang antara Gowa dan Belanda, tetapi dalam perjanjiantersebut Sultan Hasanuddin  juga mengakui kedaulatan Belanda atas wilayah Sulawesi Selatan.

BACA JUGA:Kisah Warga Yogyakarta Bebas dari Romusha, Bangun Kanal Irigasi Atas Kepintaran Sri Sultan Hamengkubuwono IX

BACA JUGA:Sultan Hasanuddin dan Putra-Putrinya, Kisah Keharmonisan Keluarga Pahlawan yang Melawan Penjajah

Sebagai bukti peyerahan, Sultan Hasanuddin harus menyerahkan empat keris pusakanya kepada Belanda.

Keris merupakan pusaka dan budaya bangsa Indonesia sebagai simbol kekuatan, kewibawaan, dan kesaktian bagi pemiliknya.

Sehingga pusaka sejenis keris selalu di bawa sebagai senjata perang oleh parah tokoh dan pahlawan bangsa dalam melawan penjajah.

Keunikan keris bugis, batang bilahnya melengkung  dan bergigi seperti taring ikan Hiu, serta memiliki seni ukiran yang indah pada setiap gagangnya dan sarungnya.

Bagi masyarakat bugis keris merupakan pusaka yang dihormati  sebagai lambang keberanian dan kesetiaan.

Dikutip dari intisari.grid.id dan berbagai sumber, pusaka keris telah menjadi saksi bisu  rakyat bugis melawan penjajahan Belanda yang bermasud menguasai bangsa Indonesia.

Seperti Raja Goa ke 16 merupakan tokoh Bugis yang tereknal  mengunkana Kris Bugis Sultan Hasanuddin yang memimpin perlawanan terhadap Belanda pada abad ke-17.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: