Sultan Hasanuddin dan Putra-Putrinya, Kisah Keharmonisan Keluarga Pahlawan yang Melawan Penjajah

Sultan Hasanuddin dan Putra-Putrinya, Kisah Keharmonisan Keluarga Pahlawan yang Melawan Penjajah

Sultan Hasanuddin dan Putra-Putrinya, Kisah Keharmonisan Keluarga Pahlawan yang Melawan Penjajah di Sulawesi S--

RADARMUKOMUKO.COM - Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Sulawesi Selatan. 

Dia adalah sultan Gowa yang memerintah pada tahun 1653-1669. Dia dikenal sebagai sultan yang gagah berani, cerdik, dan berwibawa. Dia berhasil membangun Gowa menjadi kerajaan yang besar, kuat, dan berpengaruh. 

Dia juga melawan penjajahan Belanda dan VOC yang mencoba menguasai wilayah dan perdagangan di Nusantara.

Sultan Hasanuddin tidak hanya seorang pemimpin yang hebat, tetapi juga seorang ayah yang baik, dia memiliki empat orang putra dan dua orang putri dari tiga orang istri.

Putra-putrinya adalah Sultan Muhammad Said, Sultan Amir Hamzah, Sultan Muhammad Ali, dan Sultan Muhammad Yusuf. Putri-putrinya adalah Ratu Siti Fatimah dan Ratu Siti Aisyah.

BACA JUGA:Sumber Alam Melimpah Uranium, Emas, Fosfat, Minyak Bumi dan Gas, Negara Niger Tetap Termiskin Sebabnya Ini

BACA JUGA:Permodalan dan Pelatihan Ultra Mikro dari BRI Group, Ternyata Mudah & Bikin Usaha Makin Lancar

Sultan Hasanuddin sangat mencintai dan memperhatikan putra-putrinya. Dia memberikan pendidikan yang baik kepada mereka, baik dalam hal agama, ilmu pengetahuan, maupun seni budaya. 

Dia juga mengajarkan mereka tentang nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan kemandirian.

Sultan Hasanuddin juga sangat menghormati dan mendengarkan pendapat putra-putrinya. Dia sering berkonsultasi dengan mereka dalam mengambil keputusan penting untuk kerajaan, ia juga memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih jodoh dan karier mereka.

Putra-putrinya juga sangat mencintai dan menghormati Sultan Hasanuddin. Mereka selalu mendukung dan membantu ayahnya dalam menjalankan pemerintahan dan mempertahankan kerajaan. Mereka juga berani melawan penjajah bersama-sama dengan ayahnya.

Salah satu contoh dari keharmonisan keluarga Sultan Hasanuddin adalah ketika terjadi perang melawan Belanda pada tahun 1666-1669.

Perang ini dipicu oleh campur tangan VOC dalam urusan internal kerajaan Gowa. VOC bersekutu dengan beberapa kerajaan tetangga Gowa, seperti Bone, Soppeng, Wajo, Luwu, dan Sidenreng untuk menyerang Gowa.

Sultan Hasanuddin tidak mau menyerahkan wilayahnya kepada VOC. Dia bersama dengan putra-putrinya memimpin pasukan Gowa untuk melawan pasukan VOC dan sekutunya. Perang ini dikenal sebagai Perang Makassar atau Perang Malabar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: