Pasukan Copet dan PSK Yang Hancurkan Jembatan dan Turunkan Bendera Belanda, Bikin Soekarno dan Moestopo Ketawa
pasukan khusus copet dan pelacur hadapi belanda-Ilustrasi-istimewa radar mukomuko
Sri Sultan Hamengkubuwo pusing tujuh keliling hingga Sultan Hamengkubuwono IX meminta Mayjen Prof Drg Moestopo, penasihat khusus militer Presiden Soekarno untuk ikut memikirkan solusi membersihkan penyakit masyarakat.
Bukannya melakukan penertiban seperti yang diharapkan banyak orang, sang jendral dengan otak militernya memberdayakan copet, maling, perampok dan pelacur untuk ikut berjuang dalam revolusi.
Ia mengirimkan para maling dan pelacur ke daerah-daerah pendudukan Belanda. Sebuah ide yang aneh namun sangat brilian, yaitu mengirimkan penyakit masyarakat ke daerah lawan. Ini psywar yang out of the box.
Bukan saja palacur dan maling kota Yogyakarta yang dikumpulkan, tapi juga dari Surabaya dan Gresik.
BACA JUGA:Inilah Kota-kota Paling Toleran di Indonesia Versi SETARA Institute, Apakah Kotamu Termasuk?
Layaknya akan berperang melawan musuh, para pelacur dan maling mendapat “pelatihan militer’ berupa pendidikan disiplin dan ilmu perang.
Instrukturnya juga bukan kaleng-kaleng, tapi para tentara yang sudah terjun dalam berbagai palagan, salah satunya Kolonel TB Simatupang.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: