Perang Suku Baduy Bertempur Habis-habisan Melawan Belanda, Tanpa Mengenal Mundur

Perang Suku Baduy Bertempur Habis-habisan Melawan Belanda, Tanpa Mengenal Mundur

Perang Suku Baduy Bertempur Habis-habisan Melawan Belanda, Tanpa Mengenal Mundur-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM - Perang Baduy adalah salah satu Perang yang terjadi antara suku Baduy yang mendiami pegunungan Kendeng di Banten melawan penjajah Belanda. Perang ini berlangsung pada tahun 1882.

Perang ini merupakan salah satu perlawanan terunik dan terisolasi yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap Belanda.

Perang Baduy dipicu oleh keinginan Belanda untuk menguasai wilayah pegunungan Kendeng, tempat tinggal suku Baduy. Belanda ingin memonopoli perdagangan garam, kopi, dan hasil bumi lainnya di wilayah tersebut.

Selain itu, Belanda juga ingin menyebarkan agama Kristen di kalangan suku Baduy, yang mayoritas beragama Sunda Wiwitan.

Namun, suku Baduy tidak mau tunduk kepada Belanda. Mereka menolak untuk membayar pajak, memberikan tanah, dan mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh Belanda.

Mereka juga menolak untuk menerima agama Kristen, yang dianggap sebagai agama asing yang bertentangan dengan adat istiadat mereka.

Suku Baduy memiliki tradisi hidup yang sederhana dan alami. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam adalah kelompok yang lebih ortodoks dan mengisolasi diri dari dunia luar.

Mereka tidak menggunakan teknologi modern, seperti listrik, kendaraan bermotor, dan pendidikan formal, mereka juga menghindari kontak dengan orang luar, kecuali untuk berdagang hasil bumi mereka.

Baduy Luar adalah kelompok yang lebih moderat dan bersedia berinteraksi dengan dunia luar, mereka menggunakan teknologi modern, tetapi masih menjaga tradisi dan adat istiadat mereka.

Perang Baduy dimulai pada tahun 1882, ketika Belanda menyerang desa-desa suku Baduy di pegunungan Kendeng. Serangan ini dipimpin oleh seorang komandan Belanda bernama Van der Wijk,

Serangan ini berhasil menghancurkan beberapa desa suku Baduy dan menewaskan banyak warga suku Baduy.

Namun, suku Baduy tidak menyerah begitu saja. Mereka melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata-senjata mereka, seperti parang, tombak, dan busur.

BACA JUGA:Nikahi Gadis Suku Baduy Yang Cantik, Orang Luar Harus Sanggup Penuhi Syarat Ini

BACA JUGA:Larangan Suku Baduy, Kalau Berkunjung Jangan Dilanggar

Mereka juga melakukan taktik gerilya dengan menyergap pasukan Belanda dari belakang dan samping. Mereka bertempur dengan semangat juang yang tinggi dan tidak takut mati.

Perlawanan suku Baduy dipimpin oleh beberapa tokoh yang berani dan cerdik. Salah satunya adalah Jaro Panghulu, seorang pemimpin adat dan panglima perang suku Baduy Dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: