Minyak Kelapa Sawit Kabarnya Bakal Menjadi Bahan Bakar Pesawat, Bakal Menggantikan Avtur?
Minyak Kelapa Sawit Kabarnya Bakal Menjadi Bahan Bakar Pesawat, Bakal Menggantikan Avtur?--
RADARMUKOMUKO.COM – Dalam sebuah diskusi yang berlangsung pada tanggal 8 September 2023 lalu terdapat pembahasan terkait dengan momentum kelapa sawit sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
Acara diskusi ini berlangsung di Jakarta, Chairman Sinar Mas Agribusiness & Food hang berjudul ‘Field of The Future for Low Carbon Industrial Solution ‘.
Franky Osman Widjaja selaku pimpinan perusahaan Sinar Mas Agribusiness & Food, mengaku bahwa optimisme tentang perkembangan bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit sebagai langkah menuju bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan.
Adapun istilah untuk bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan dikenal dengan Sustainable aviation duel (SAF).
BACA JUGA:Benteng Suku Buton Dari Batu Karang Putih Telur Getah Pohon, Peluru Belanda Tidak Tembus
Franky juga berbicara terkait dengan pembahasan diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman tersebut.
Dalam diskusi tersebut, Franky mengatakan bahwa minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas alam terbesar di dunia.
Hal ini tentu akan memberikan sejumlah dampak yang positif seperti memberikan pekerjaan bagi lebih dari 17 juta orang.
Terutama bagi mereka yang berada di pedesaan termasuk menjadi kontributor utama ekspor Indonesia dengan nilai sekitar USD 40 miliar pada tahun lalu.
Untuk keunggulan dari minyak kelapa sawit sendiri terletak pada produktivitas nya yang tinggi serta mampu menghasilkan lima hingga 10 kali lebih banyak sektor perkebunan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
BACA JUGA:4 Daerah Penghasil Durian Terbanyak di Sumatera Barat, Bahkan Sampai 150 Ton Ini Dia Daerahnya
BACA JUGA:Bisa Bikin Kepor, Ilmu Hitam Paling Ternama dan Asal Negara dan Daerahnya
Dengan adanya kinerja unggul minyak kelapa sawit dalam produksi per hektar menjadikan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu potensi bio solusi untuk kebutuhan dunia terkait dengan bahan bakar nabati yang sangat rendah karbon yang masih berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: