Ratusan Hektare Sawah di Mukomuko Alami Kekeringan, Bupati Minta Dinas Turun Bantu Petani

Ratusan Hektare Sawah di Mukomuko Alami Kekeringan, Bupati Minta Dinas Turun Bantu Petani

Ratusan Hektare Sawah di Mukomuko Alami Kekeringan, Bupati Minta Dinas Turun Bantu Petani--

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ratusan hektare lahan sawah di wilayah Kecamatan Ipuh mengalami kekeringan. Merespons informasi ini, Bupati MUKOMUKO, H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA., CPI meminta Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten MUKOMUKO turun meninjau sekaligus membantu petani untuk mencari solusi terbaik. 

‘’Untuk kekeringan lahan sawah di wilayah Pasar Ipuh dan sekitar, kita minta dinas terkait untuk segera turun. Cek lokasi, dan bantu petani carikan solusinya,’’ ungkap Bupati Sapuan.    

BACA JUGA:Sesepuh Eks Transmigrasi Tabur Senyuman, Sambut Bupati dan Dinas PUPR Mukomuko Survei Jalan Wonosobo

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, M. Rizon, S.Hut., M.Si ketika dikonfirmasi pada Minggu, 10 September 2023. Ia mengaku telah mendapatkan laporan terkait peristiwa kekeringan lahan sawah yang dialami petani di wilayah Pasar Ipuh dan sekitarnya. 

Menurut M. Rizon, pihaknya akan melakukan peninjauan lapangan terlebih dulu, selanjutnya secara bersama akan mencari solusi untuk mengatasi sementara waktu terhadap kekeringan tersebut. 

‘’Besok Senin kita akan turun ke lokasi. Meninjau, sekaligus menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk penanganan sementara,’’ ujar M. Rizon. 

Dikatakan M. Rizon, informasi yang dihimpun dari para petani, lahan sawah yang mengalami kekeringan seluas 260 hektare. Untuk penanganan sementara, petani setempat minta bantuan dinas menyuplai air ke areal persawahan dengan menggunakan mesin pompa air. Meki demikian, kata M. Rizon, sebelum penanganan ini, pihaknya terlebih dulu melakukan pengecekan lapangan. 

BACA JUGA:Bupati Sapuan Targetkan Lanjutan Ruas Jalan Sumber Mulya – Lubuk Silandak di 2024

‘’Apakah nantinya bisa menggunakan mesin Alkon atau tidak, kita tinjau dulu. Yang perlu kita lihat sumber airnya. Kalau mengandalkan sumber air dari Sungai Muar, jaraknya sangat jauh. Atau ada solusi lain yang lebih dekat, tentunya akan kita cek dulu. Jika memungkinkan, bila perlu nanti kita juga akan koordinasi dengan pemerintah provinsi, minta bantuan provinsi,’’ ujarnya.   

Kondisi kekeringan areal persawahan tadah hujan ini dibenarkan oleh Kepala Desa Pasar Ipuh, Anang Topriansyah. Menurutnya, lahan sawah yang mengalami kekeringan ini seluas lebih kurang 260 hektare. 

‘’Ada sekitar 260 hektare lahan sawah yang sedang digarap petani yang mengalami kekeringan. Ini kita minta bantu penanganannya kepada pemerintah. Jika tidak, dikhawatirkan para petani di daerah ini bakal gagal panen,’’ pintanya. 

Petani penggarap lahan sawah tersebut berasal dari warga 6 desa. Dikatakan Anang, sawah yang mereka garap selama ini mengandalkan sumber air hujan, karena di daerah ini belum didukung dengan pengairan irigasi. 

‘’Ya, areal persawahan di wilayah ini sangat bergantung dengan musim. Karena sumber airnya belum memadai, dan sumber pengairan utama masih mengandalkan hujan,’’ demikian Anang. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: