Pertempuran Saipan, Aksi Bunuh Diri Puluhan Ribu Orang Jepang Dari Pada Terhina Kalah Perang
Pertempuran Saipan, Aksi Bunuh Diri Puluhan Ribu Orang Jepang Dari Pada Terhina Kalah Perang--
RADARMUKOMUKO.COM - Seperti diketahui, Perang Dunia II mengakibatkan Jepang yang awalnya menjadi negara paling kuat, hancur lebur karena bom atom pada 6 Agustus dan 9 Agustus, yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki.
Namun perlu diketahui, peristiwa lain yang mengerikan dari Perang pasifik ketika tentara Amerika tanggal 15 Juni 1944 mendarat di Pulau Saipan yang diduduki Jepang.
Dinamakan Pertempuran Saipan, yaitu pertempuran di teater Pasifik selama Perang Dunia II terjadi di pulau Saipan yang merupakan bagian dari kepulauan Mariana.
Pertempuran ini terjadi antara Amerika Serikat dan Jepang dari tanggal 15 Juni 1944 sampai tanggal 9 Juli 1944. Tentara Amerika Serikat dapat menaklukan tentara Jepang yang dikomando oleh Yoshitsugu Saito.
Kala itu, ada sekitar dua puluh ribu tentara Amerika menyerbu tentara pendudukan Jepang setelah menghujani dengan serangan bom yang tak henti-hentinya.
BACA JUGA:Sejarah Inggris Menjajah Indonesia, Meninggalkan Benteng Marlborough di Bengkulu, Terbesar di Asia
Diketahui, ada sekitar enam ratus orang dari tiga puluh ribu orang Jepang yang ada di pulau saipan menyerahkan diri hidup-hidup ke tangan Amerika.
Kebanyakan mereka tidak menyerah dan akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan hingga banyak yang gugur di tangan tentara Amerika.
Mereka yang tidak gugur juga tidak ada kata menyerah, hanya satu jalan keluar dari perasaan terhina akibat kekalahan.
Tentara Amerika berusaha meyakinkan orang-orang Jepang lewat pengeras suara bahwa penyerahan mereka tidak berbahaya dan bukan suatu hal yang hina.
Termasuk penduduk sipil Jepang tidak mau menyerah dan mengikuti tindakan tentara mereka.
Saat kondisi tidak mungkin lagi melakukan perlawanan, keluarga mereka berkumpul di pinggir jurang yang disebut batu karang kematian.
Aksi bunuh diri massal pukuhan ribu warga Jepang terjadu, orang tua melempar dan mendorong anak-anak mereka ke laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: