Mengenal Istilah Self-Acceptance dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
Mengenal Istilah Self-Acceptance dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental--Sumber Foto : medium.com
RMONLINE.ID - Self acceptance atau penerimaan diri merupakan sebuah perjalanan mendalam untuk mengenali, memahami, dan menerima diri sepenuhnya tanpa syarat.
Ini bukan sekadar konsep psikologi yang abstrak, melainkan sebuah fondasi penting dalam membangun kehidupan yang lebih bermakna dan bahagia.
Ketika seseorang mampu menerima dirinya dengan tulus, ia membuka pintu menuju transformasi personal yang luar biasa.
Dalam kehidupan modern yang penuh tuntutan dan ekspektasi, banyak orang terjebak dalam lingkaran tak berujung untuk mencapai standar kesempurnaan yang tidak realistis.
Mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, mencoba memenuhi ekspektasi sosial, dan pada akhirnya kehilangan koneksi dengan diri sejati mereka.
BACA JUGA:Bikin Tubuh Segar dan Menenangkan, Inilah Wisata Pemandian Air Panas Natar yang Patut Dikunjungi
BACA JUGA:Menghilangkan Pikiran Negatif! Begini Cara Mengatasi Low Self-Esteem Akibat Media Sosial
Di sinilah self acceptance menjadi sangat crucial - ia menjadi counter-narrative terhadap budaya toxic positivity dan perfeksionisme yang merebak di masyarakat.
Self acceptance mengajarkan kita untuk merangkul seluruh aspek diri - baik kelebihan maupun kekurangan, keberhasilan maupun kegagalan, keindahan maupun ketidaksempurnaan.
Ini bukan berarti menyerah pada keadaan atau berhenti berusaha menjadi lebih baik, melainkan membangun landasan yang kokoh untuk pertumbuhan personal yang sehat dan berkelanjutan.
Manfaat self acceptance meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam ranah kesehatan mental, penerimaan diri membantu menurunkan tingkat kecemasan dan depresi.
BACA JUGA:Suka Memandang Negatif ke Diri Sendiri! Mari Mengenal Istilah Low Self-Esteem
BACA JUGA:Aroma Menggoda! Resep Pindang Ikan Salai, Kelezatan Tradisional dengan Cita Rasa Asap yang Khas
Ketika seseorang tidak lagi menghabiskan energi mental untuk menyangkal atau membenci bagian-bagian tertentu dari dirinya, ia memiliki lebih banyak ruang untuk berkembang dan menikmati hidup.
Stres yang biasanya muncul dari usaha keras untuk menjadi 'sempurna' mulai berkurang, digantikan dengan kedamaian yang muncul dari pemahaman bahwa kita cukup berharga apa adanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: