Tradisi Suku Fore Oseania Makan Mayat Kerabatnya, Karena Diyakini Yang Meninggal Akan Bersatu Dalam Keluarga

Tradisi Suku Fore Oseania Makan Mayat Kerabatnya, Karena Diyakini Yang Meninggal Akan Bersatu Dalam Keluarga

Tradisi Suku Fore Oseania Makan Mayat Kerabatnya, Karena Diyakini Yang Meninggal Akan Bersatu Dalam Keluarga--

RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi di sebuah pulau terpencil di Oseania, suku Fore yang memiliki tradisi unik dan kontroversial. 

Mereka memakan daging manusia yang meninggal sebagai bentuk penghormatan dan penguburan. Namun, tradisi ini ternyata membawa malapetaka  dan penderitaan bagi mereka. 

Mereka memiliki tradisi yang unik dan menarik perhatian dunia, yaitu praktik makan daging manusia yang diyakini menyebabkan penyakit mengerikan bernama "Kuru."

Kuru merupakan penyakit neurodegeneratif yang disebabkan oleh prion, yaitu bentuk patologis dari protein yang mengganggu fungsi otak. 

BACA JUGA:Suku-Suku Pedalaman Yang memiliki Wanita Cantik Bak Bidadari, Jomblo Harus Merapat

BACA JUGA:Berbagai Tradisi Suku Eskimo Yang Bikin Geleng-Geleng, dari Titip Istri hingga Ritual

Penyakit ini muncul sebagai akibat dari konsumsi jaringan otak dan sumsum tulang belakang manusia yang terinfeksi prion.

Tradisi makan daging manusia ini biasanya terjadi dalam bentuk upacara adat yang dikenal sebagai "endocannibalism." 

Suku Fore meyakini bahwa dengan mengonsumsi jasad orang yang telah meninggal, roh orang tersebut akan bergabung dengan roh keluarga mereka, dan secara simbolis, keluarga tersebut akan tetap bersatu melalui proses ini.

Namun, praktik makan daging manusia ini menyebabkan penularan prion dari satu anggota suku ke anggota lainnya.

Prion yang terinfeksi akan memicu perubahan bentuk protein pada otak yang menyebabkan kerusakan sel saraf. 

Gejala Kuru termasuk tremor, kelemahan otot, kesulitan berbicara, hingga gangguan kognitif yang parah.

Sejak tahun 1950-an, banyak anggota suku Fore yang menderita penyakit aneh yang disebut kuru. 

BACA JUGA:Kisah Datuk Laksamana Raja di Laut, Penjaga Pesisir Selat Malaka, Bukan Sembarangan Lagu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: