Beginilah Bentuk Kekejaman Jepang Saat Jajah Indonesia, Romusha, Pemerkosaan Hingga Penjara Sadis
Beginilah Bentuk Kekejaman Jepang Saat Jajah Indonesia, Romusha, Pemerkosaan Hingga Penjara Sadis--
RADARMUKOMUKO.COM - Awalnya dianggap penyelamat dan mengaku sebagai "saudara tua", Jepang menjajah Indonesia sejak 1942.
Memang waktunya tidak selama Belanda, tapi penjajahan Jepang menoreh luka mendalam karena kekejamannya.
Namun demikian ada juga untungnya, karena kekejaman Jepang ini membuat persatuan untuk melawan penjajah semakin kuat. Karena kepercayaan rakyat pada janji manis Jepang diawal masuk hilang seketika.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut diantara dugaan kekejaman Jepang saat menjajah Indonesia:
Perlakuan Tak Manusiawi
Diawal Jepang membuat janji manis, namun tidak lama setelah menduduki Banten, makanan, obat-obatan, pakaian, dan berbagai barang kebutuhan lainnya menghilang dari pasar.
BACA JUGA:Kisah Fientje PSK Cantik Yang Berakhir Tragis, Tuan Besar Belanda Yang Akhiri Hidup Dipenjara
BACA JUGA:Kisah Cinta Pahlawan Indonesia, Pantang Menikah Sebelum Merdeka Hingga Cinta Bersemi di Medan Tempur
Rakyat sangat menderita, mereka terpaksa makan seadanya dan mengenakan karung goni sebagai alat penutup tubuh.
Belum lagi jika sakit, tak ada obat yang bisa diakses, sehingga rakyat menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal seadanya.
Tregedi Mandor Berdarah
Tragedi Mandor berdarah adalah sebuah tragedi pembantaian yang dilakukan Jepang di Kalimantan pada tahun Juni 1944.
Pada saat itu sebuah kelompok antifasisme yang berisi para tokoh unggulan Kalimantan, kelompok tersebut digunakan untuk memata-matai gerak gerik Jepang.
Namun ternyata gerakan bawah tanah mereka ketahuan, dan terjadilah tragedi mandor berdarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: