Srikandi Tangguh dari Sulawesi Andi Depu, Pekikan Suaranya Mampu Membuat Belanda Mundur Teratur

Srikandi Tangguh dari Sulawesi Andi Depu, Pekikan Suaranya Mampu Membuat Belanda Mundur Teratur

Srikandi Tangguh dari Sulawesi Andi Depu, Pekikan Suaranya Mampu Membuat Belanda Mundur Teratur --

“Hei kau, anjing Belanda! Kalau kalian berani, tebaslah tiang bendera ini bersama dengan tubuh saya. Langkahi mayat saya sebelum kalian menurunkan Sang Saka ini!” hardik perempuan yang tidak lain adalah si empunya istana alias Ratu Balanipa.

Seperti yang dikisahkan Suradi Yasil dalam Ensiklopedia: Sejarah, Tokoh, Kebudayaan Mandar (2004), para pemuda yang mengawal sang ratu langsung bersiaga, bersiap angkat senjata jika bentrokan tidak bisa lagi dihindari. 

Namun, nyali lawan rupanya terlanjur ciut, mereka pun terpaksa mundur teratur.

BACA JUGA:Ternyata ada 7 Pejuang Asing Ikut Membela Kemerdekaan Indonesia, Ini Alasannya

BACA JUGA:Kisah Letnan Komarudin Pejuang Kebal Peluru, Salah Lihat Tanggal Perintah Serangan 1 Maret

Pada periode itu, yakni tahun 1946, atas permintaan para tokoh adat dan masyarakat, Andi Depu dinobatkan sebagai Arayang atau Maraqdia Balanipa di Mandar. 

rayang atau Maraqdia merupakan sebutan bagi raja atau pemimpin kerajaan. Andi Depu dengan demikian menjadi pemimpin perempuan pertama dalam sejarah Kerajaan Balanipa.

Dalam menghadapi agrsi Belanda, beberapa kali pecah bentrokan bersenjata, namun Andi Depu selalu dapat meloloskan diri. Belanda dengan segala upaya berusaha menangkap Andi Depu.

Misi Belanda itu akhirnya membuahkan hasil pada Desember 1946. Andi Depu kala itu dalam perjalanan pulang dari Makassar usai melakukan koordinasi dengan pejuang Republik di sana. 

Pasukan Belanda sudah siap menyergap dan terjadilah pertempuran sengit selama beberapa jam. Banyak korban berjatuhan. Andi Depu yang berada dalam situasi terdesak pun ditangkap.

BACA JUGA:Lima Pahlawan Cantik Asal Aceh Yang Angkat Senjata Melawan Belanda

Andi Depu dan para pemimpin perjuangan rakyat Mandar akhirnya bebas menjelang penyerahan kedaulatan Indonesia secara penuh pada akhir 1949 sesuai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB). 

Selepas dari penjara, Andi Depu turut mendukung pembubaran NIT. Akibatnya, ia sempat ditahan lagi oleh sisa-sisa orang-orang NIT selama sebulan.

Demikian kisah singkat Andi Depu, Srikandi dari Sulawesi yang tangguh di medan perang dan cinta tanah air.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: