Inilah Suku naulu Pemburu Kepala di Pulau Seram, Ini Motif dan Makna di Balik Tradisi Mereka

Inilah Suku naulu Pemburu Kepala di Pulau Seram, Ini Motif dan Makna di Balik Tradisi Mereka

Inilah Suku naulu Pemburu Kepala di Pulau Seram, Ini Motif dan Makna di Balik Tradisi Mereka--

RADARMUKOMUKO.COM - Pulau Seram, Maluku, merupakan salah satu pulau yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa.

Di pulau ini, terdapat suku-suku yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan nenek moyang mereka.

Salah satu suku yang cukup unik dan menarik adalah Suku Naulu.

Suku Naulu atau juga dikenal sebagai Suku Noaulu atau Suku Noahatan adalah sebuah suku yang mendiami Desa Sepa bagian selatan-tengah Pulau Seram.

BACA JUGA:Keunikan 5 Suku Asli Provinsi Lampung, Dari Bahasa Hingga Tradisi Yang Bikin Kagum

Nama suku ini berasal dari kata "noa" yang merupakan nama sungai dan "hatan" yang artinya kepala sungai (hulu).

Jadi, Suku Naulu dapat diartikan sebagai orang-orang yang tinggal di hulu sungai Noa.Suku Naulu memiliki populasi sekitar 3.417 jiwa pada tahun 2015.

Mereka terbagi menjadi 12 marga atau klan, yaitu Pia, Matoke, Kamama, Sounawe Aepura, Sounawe Aenakahata, Sopalani, Perissa, Hury, Nahatue, Soumory, Leipary, dan Rumalait.

Mereka bermata pencaharian sebagai petani dan pemburu.

BACA JUGA:Suku Mangaia Dengan Tradisi Gadis Bebas Miliki Pasangan Sebanyaknya dan Mengajari Anak 13 Tahun

Salah satu ciri khas dari Suku Naulu adalah kaum laki-laki mengenakan kain merah yang diikat di kepala yang disebut kaeng berang atau kain berang.

Kain berang ini diyakini dapat melindungi mereka dari gangguan setan atau roh jahat.

Suku Naulu juga memiliki beberapa tradisi yang unik dan cukup menyeramkan.

Salah satu yang paling terkenal adalah tradisi memenggal kepala manusia sebagai ritual dalam beberapa upacara adat yang mereka miliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: