4 Suku Indonesia Yang Membuat Belanda Babak Belur, Selain Jago Perang Mereka Jago Ilmu Mistik

4 Suku Indonesia Yang Membuat Belanda Babak Belur, Selain Jago Perang Mereka Jago Ilmu Mistik

Suku Buton Sulawesi-Radar Mumuko-istimewa radar mukomuko

RADARMUKOMUKO.COM - Belanda menjajah Indonesia bukan secara bersamaan menguasai seluruh wilayah dan pulau, tapi dilakukan perluasan kekuasaan bertahan.

Tidak jarang langkah Belanda memperluas kekuasaannya mendapat hambatan, Belanda harus mengalami kekalahan berkali-kali dan babak belur, karena mendapat perlawanan sengit dari masyarakat setempat. 

BACA JUGA:Tradisi Suku Muria, Saat Remaja Ikut Festival Pesta Bebas Mencari Pasangan Yang Cocok

Walau hanya bersenjata tradisional, kehebatan para pasukan lokal diakui oleh Belanda. Setidaknya ada empat Suku di Indonesia sangat ditakuti Belanda.

Belanda harus mundur dan kehabisan tenaga menghadapi suku-suku ini. Sebab bukan saja perlawanan fisik, tapi juga suku-suku tersebut menggunakan ilmu gaib yang mengerikan. 

Berikut 4 suku yang paling ditakuti Belanda saat menjajah Indonesia:

Nias 

Salah satu daerah di Indonesia yang paling sulit ditaklukkan oleh Belanda adalah Nias. Nias memang terkenal dengan suku-sukunya yang mahir dalam bertarung. 

Wilayah yang paling sulit ditaklukkan di Nias adalah Kabupaten Nias Selatan, tepatnya di Orahili Fau, banua raja Lahelu’u Fau yang secara administratif kini dikenal sebagai Desa Orahili Fau di Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan.

BACA JUGA:Wanita di Lima Suku Ini Tidak Boleh Cantik Hingga Alami Menderita Lahir Batin

Belanda harus menelan kekalahan berkali-kali saat melawan petarung-petarung dari Nias. Tak terhitung jumlah berapa kali orang-orang dari suku Nias Selatan berhasil mengusir Belanda dari tanah kelahiran mereka. 

Hingga akhirnya Belanda memberi julukan kepada Lahelu’u sebagai De Verdrijver der Hollanders (pengusir orang-orang Belanda).

Tahun 1864 menjadi tahun efektifnya Belanda menguasai Nias. Jadi Belanda butuh waktu 171 tahun (1693-1864) untuk bisa benar-benar menguasai Nias. 

Dan Belanda menjajah Nias 81 tahun (1864-1945), bukan 350 tahun sebagaimana anggapan selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: