Korban Penjajahan Belanda, Suku Polahi Terasing Hingga Sekarang, Boleh Kawin Dalam Keluarga

Korban Penjajahan Belanda, Suku Polahi Terasing Hingga Sekarang, Boleh Kawin Dalam Keluarga

Korban Penjajahan Belanda, Suku Polahi Terasing Hingga Sekarang, Boleh Kawin Dalam Keluarga--

Mereka terbiasa melakukan sistem perkawinan sedarah dimana  perkawinan ini yang memungkinkan setiap anggota keluarga bebas untuk menikah dengan sesama anggota keluarga yang memiliki ikatan darah. 

Sistem perkawinan ini sudah berlangsung begitu lama sejak zaman kolonial Belanda. Dan meskipun itu dianggap tidak biasa atau bahkan aneh, tetapi budaya itu masih ada sampai hari ini dan mungkin akan tetap, selama masih belum ada perubahan dalam pola pikir masyarakatnya. 

BACA JUGA:5 Negara yang Pernah Menjadi Penjajah Terkejam di Berbagai Negara Dunia

Pernikahan tersebut bisa antara ibu dan anak laki-laki, bapak dan anak perempuan, maupun saudara laki-laki dan saudara perempuannya.

Dari hasil penelitian berbagai pihak, bahwa perkawinan sedarah bagi suku polahi bukan karena adat kebiasaan,akan tetapi pemahaman dan pengetahuan yang sangat kurang, bahkan nyaris tidak mengetahui apa-apa tentang pergaulan sesama kelompok, sehingga mereka melakukan perkawian sedarah di antara mereka.

Menurut ilmu kesehatan dan penelitian, kawin sedarah akan menghasilkan anak yang cacat. Anak hasil hubungan sedarah akan memiliki keragaman genetik yang sangat minim dari DNA-nya. 

BACA JUGA:Kisah Pahlawan Wanita Panglima Perang yang Ditakuti Penjajah, Nyi Ageng Serang Keturunan Sunan Kalijaga

Kurangnya variasi dari DNA dapat meningkatkan peluang terjadinya penyakit genetik langka atau cacat.

Uniknya hasil perkawinan suku polai tidak ada yang cacat. Mereka normal normal saja. Tidak seperti yang biasa ada di negara-negara lain. Kalau nikah sedarah pasti cacat kan, kalau di Polahi itu tidak ada.

Demikian cerita singkat tentang suku polahi, mudahan menambah pengetahuan terkait keragaman suku bangsa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: