28 Rumah di Tirta Makmur dan Tirta Mulya Terendam Banjir

28 Rumah di Tirta Makmur dan Tirta Mulya Terendam Banjir

28 Rumah di Tirta Makmur Dan Tirta Mulya Terendam Banjir--

AIR MANJUTO, RADARMUKOMUKO.COM – Sekitar 9 rumah di Desa Tirta Makmur dan 19 rumah di Tirta Mulya, Kecamatan Air Manjuto, terendam banjir. Kejadian tersebut disebabkan oleh curah hujan deras melanda Kabupaten Mukomuko, sejak sore Minggu (13/8) sampai dengan pagi Senin (14/4). Kedalaman air mencapai 1,5 meter. Banyak barang berharga yang tidak sempat diselamatkan. Diantaranya TV, kulkas, mesin cuci, dan barang elektronik lainnya. Atas hal tersebut diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah di masing-masing rumah.

BACA JUGA:Pembangunan Gedung MDTA Sungai Rengas Masih Berlanjut

Kades Tirta Mulya, Supriyanto, mengatakan, untuk rumah yang terdampak banjir di Tirta Mulya berjumlah 19 rumah. Masing-masing tiga rumah di RT 01, satu rumah di RT 02 dan RT O7. Kemudian 11 rumah di RT 08 dan dua rumah di RT 09. Maka dari itu, Kades telah mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Tirta Mulya agar tetap waspada. Pasalnya jika hujan kembali turun ditakutkan debit air akan semakin tinggi.

“Kita minta para warga tetap waspada apalagi yang rumahnya dekat dengan lokasi terjadi banjir,”tutup Kades.

Sekdes Tirta Makmur, saat ditemui pada Senin (14/8) menyampaikan, bahwa air mulai menenggelamkan rumah para warga sejak malam. Dan hingga siang debit air terus meningkat. Selain rumah, banjir tersebut juga merendam beberapa lahan persawahan sekitar 1,5 hektar. Dan 3 tempat usaha percetakan batu bata milik warga. Adapun perkiraan kerugian masing-masing warga kemungkinan puluhan juta.

“Kalau total keseluruhan yang terdampak banjir sekitar 9 unit rumah, 3 tempat usaha percetakan batu bata dan 1,5 hektar lahan persawahan,”tuturnya.

BACA JUGA:Dilepas Wabup, camat Penarik Sukses Gelar Jalan Santai

Selanjutnya, Sekdes juga mengatakan, bahwa penyebab banjir tersebut disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga membuat air aliran Sungai Pelokan yang melintasi desa mereka meluap. Kemudian juga banyak terdapat pohon, ranting serta pelepah sawit yang menghambat aliran sungai. Maka dari itu, ia juga berharap agar pihak Balai Wilayah Singai (BWS) untuk segera melakukan normalisasi dialiran sungai.

“Ya karena debit air terlalu besar sehingga aliran sungai tersebut masuk ke aliran siring-siring sekitar rumah warga sehingga terjadilah banjir,”tutupnya.(den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: