5 Pahlawan Wanita Dari Aceh Yang Ditakuti Kaum Penjajah Bangsa

5 Pahlawan Wanita Dari Aceh Yang Ditakuti Kaum Penjajah Bangsa

5 Pahlawan Wanita Dari Aceh Yang Ditakuti Kaum Penjajah Bangsa--

RADARMUKOMUKO.COM - Perlawanan rakyat Aceh terhadap kaum penjajah tidak diragukan lagi. Pada setiap masa dan generasi di era Penjajahan, masyarakat Tanah Rencong Aceh selalu dengan gagah berani dan cerdas melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Maka dari itu, sangat banyak pahlawan nasional maupun tokoh pejuang yang berasal dari negeri serambi Makkah tersebut. Beberapa diantaranya merupakan pahlawan wanita yang angkat senjata di medan perang.

BACA JUGA:Menjelajah Keindahan Pulau Morotai, Pulau yang Pernah Menjadi Sarang Militer Pada Perang Dunia ke-2

Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa nama pahlwan wanita dari Aceh:

1. Cut Nyak Dhien

Nama Cut Nyak Dhien sangat ditakuti oleh Belanda karena karyanya telah menyebabkan banyak orang berjuang.

Cut Nyak Dhien lahir pada tahun 1848 di desa Lam Padang Peukan Bada, Aceh Besar. 

Ia adalah keturunan asli bangsawan Aceh Teuku Nanta Setia. Pada usia 12 tahun, ia menikah dengan Teuku Ibrahim Lam Nga.

2. Cut Meutia

Pahlawan wanita Aceh yang juga mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah Cut Nyak Meutia. Ia lahir di Keureutoe, Aceh Utara, pada 15 Februari 1870. Cut Nyak Meutia diangkat menjadi Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964 silam.

BACA JUGA:7 Pahlawan Wanita Indonesia Yang Angkat Senjata di Medan Perang

Cut Nyak Meutia dikenal saat ia berjuang bersama pasukan Inong Balee kala melawan Belanda. Inong Balee sendiri merupakan sebutan untuk janda pejuang Aceh.

Ia gugur pada 24 Oktober 1910 dalam sebuah pertempuran melawan Belanda di Alue Kurieng, Aceh Utara dan dimakamkan di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lipeh, Aceh Utara.

3. Pocut Meurah Intan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: