Ternyata Pendiri Kota Jakarta Aslinya Berasal dari Aceh, Ini Sejarah Singkatnya

Ternyata Pendiri Kota Jakarta Aslinya Berasal dari Aceh, Ini Sejarah Singkatnya

Ternyata Pendiri Kota Jakarta Aslinya Berasal dari Aceh, Ini Sejarah Singkatnya--

RADARMUKOMUKO.COM - Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia, sebagai kota terbesar dan terpadat di Indonesia bahkan juga salah satu kota terpadat di dunia.

Melansir dari wikipedia, Kota Jakarta didirikan oleh orang Aceh Pulau Sumatera bernama Fadhillah. 

Ayah Fadhillah merupakan mufti Kesultanan Pasai, yang terkenal menguasai ilmu-ilmu agama. Gelar Maulana diperoleh karena konon masih keturunan Nabi Muhammad, SAW (dari golongan Sayyid atau Syarif atau Habib).

BACA JUGA:Sejarah Perlawanan Terhadap Jepang, Jalan Menuju Kemerdekaan Indonesia

Ia adalah laksamana Cirebon dan tokoh penyebar Islam yang dikenal karena memimpin penaklukan Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan mengganti namanya menjadi Jayakarta. 

Penaklukkan ini adalah salah satu misinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah Kerajaan Sunda di Jawa Barat dan mencegah bangsa Portugis membentuk benteng disana.

Fatahillah, atau dalam ejaan Portugis disebut Faletehan  tercatat dalam buku berjudul "Décadas da Ásia (Dekade-dekade dari Asia)" karya João de Barros. Barros dalam laporan di bukunya tersebut, menyebutkan salah satu kapal brigantin armada Duarte Coelho yang terdampar di Sunda Kelapa, telah diserang oleh pasukan Islam yang dipimpin Fatahillah. Seluruh laskar Portugis di kapal tersebut tewas terbunuh.

BACA JUGA:Sejarah Perlawanan Panjang Rakyat Lebak Terhadap Penjajah Belanda

Fatahillah dengan karomahnya, memimpin Pasukan Kesultanan Demak mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Pertempuran melawan Portugis, juga pernah dilakukan Fatahillah di Malaka. 

Ini membuktikan, kontribusi Aceh untuk Republik Indonesia bukan cuma menyumbangkan pesawat terbang dan 27 kilogram emas diatas puncak Monas dari Teuku Markam.

Raden Fatahillah, Wali yang Namanya Diabadikan Untuk Nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

BACA JUGA:Kampung Purba Peninggalan Zaman Megalitikum di Jawa Jadi Sejarah Pemujaan Peninggalan Nenek Moyang

Dalam sejarahnya, saat Pasei direbut oleh Portugis pada tahun 1521, Fatahillah berlayar ke Makah. Empat tahun setelah itu, Fatahillah kembali ke Nusantara dan pada tahun 1524 kemudian ia menikah dengan Nyai Ratu Pembayun yang merupakan adik Sultan Trenggana yang berasal dari Demak. 

Fatahillah mendapatkan kemenangan atas penaklukan Banten dan Sunda Kelapa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: