Perang Sisingamangaraja, Perlawanan Masyarakat Batak Terhadap Belanda
Perang Sisingamangaraja, Perlawanan Masyarakat Batak Terhadap Belanda-Dok-
Selain di Tarutung, perang juga terjadi di beberapa wilayah seperti Butar, Bahal Batu, Balige, Siborong-borong, Lumban Julu, dan Labu Boti. Sisingamangaraja XII memusatkan pertahanan pasukannya di Bakara.
Namun, Belanda tidak tinggal diam, mereka mendatangkan pasukan Belanda dari aceh untuk mematahkan pertahanan Sisingamangaraja XII. Belanda menyerang dan membakar setiap kampung yang mereka lalui. Para Kepala Kampung juga diharuskan menyerahkan diri dan membayar denda karena meluasnya wilayah kekuasaan Belanda.
BACA JUGA:Sejarah Perang Bone, Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan
Oleh karena itu pasukan Sisingamangaraja XII menjadi semakin terdesak dan mereka mempertahankan diri di daerah Pakpak dan Dairi. Sayangnya, serangan Belanda semakin gencar dan kuat . Pasukan Belanda akhirnya sampai juga di Pakpak dan Dairi.
Pada Mei 1907, pasukan Belanda yang dipimpin oleh Hans Christoffel mencari Sisingamangaraja dan para pengikutnya. Hal tersebut membuat pasukan Sisingamangaraja terkepung. Christoffel gagal menangkap Sisingamangaraja namun berhasil menangkap istri, anak-anak, serta ibu dari Sisingamangaraja.
Pada 17 Juni 1907, Belanda berhasil menaklukkan pasukan Sisingamangaraja di Dairi. Sisingamangaraja XII tertembak pada peristiwa tersebut dan meninggal, ketiga anak beliau juga meninggal. Dengan gugurnya Sisingamangaraja XII, maka Belanda berhasil menduduki Tanah Batak.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: