Kisah Senjata Bambu Runcing, Didoakan Kiai Sebelum Digunakan, Bikin Belanda Ketakutan

Kisah Senjata Bambu Runcing, Didoakan Kiai Sebelum Digunakan, Bikin Belanda Ketakutan

Kisah Senjata Bambu Runcing, Didoakan Kiai Sebelum Digunakan, Bikin Belanda Ketakutan-Dok-

RADARMUKOMUKO.COM - Bambu runcing merupakan salah satu simbol perjuangan dan keberanian rakyat Indonesia melawan penjajah. Penggunaan senjata berupa Bambu runcing, dikarenakan kondisi Indonesia yang kekurangan senjata.

Senjata bambu runcing pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama bernama Kiai Subchi asal Temanggung, nama aslinya ‘Subuki’ kemudian yang dijuluki ‘Jenderal Bambu Runcing’.

BACA JUGA:Sejarah Perang Padri, Puncak Revolusi Islam Minangkabau

Sedangkan tokoh-tokoh yang lain di antaranya Sahid Baidzowi, Ahmad Suwardi, Sumo Gunardo, Kyai Ali, H. Abdurrahman, Istachori Syam'ani Al-Khafidz dan masih banyak lagi yang lain.

Mungkin banyak yang berpikir, mana mungkin menggunakan bambu runcing, namun itulah faktanya. Tentu yang menggerakkan kaum muslimin tampil mati-matian menghadapi penjajah walau hanya bersenjata bambu runcing adalah kekuatan iman dan dorongan yang kuat melawan kemungkaran. 

BACA JUGA:Tiga Penyebab Meletusnya Perang Diponegoro, Berlangsung Selama 5 Tahun

Melansir dari berbagai sumber, Bambu runcing sendiri merupakan sebuah tongkat dari bambu berwarna kuning yang bagian ujungnya dibuat runcing, sebagai senjata yang sederhana namun ampuh setelah diberi doa oleh para kyai untuk melawan penjajah Jepang sebelum kemerdekaan RI, di daerah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kemudian digunakan melawan penjajahan Belanda setelah Kemerdekaan (1945 - 1948) di daerah Ambarawa dan wilayah lainnya.

Menurut catatan, sekitar 10.000 orang setiap harinya selama sekitar satu tahun, orang datang ke Parakan untuk mendoakan senjata bambu runcing mereka sebelum digunakan di medan perang.

BACA JUGA:Sejarah Perang Kemang atau Belasting, Perlawanan Rakyat Sumatera Barat

Dikisahkan, ketika rakyat sedang berjuang, banyak santri yang juga ingin ikut terjun dalam pertempuran. Berawal dari situ, Kyai Subchi kemudian memperkenalkan bambu runcing sebagai senjata kepada para santri.  

Para santri dan rakyat yang akan berjuang terlebih dulu diajarkan cara membuat bambu runcing. Bambu-bambu dikumpulkan oleh para santri dari Tegalan. 

Mereka kemudian meruncingkan bambu tersebut hingga lancip, lalu diolesi dengan cairan.  

Beberapa laskar rakyat yang juga menggunakan bambu runcing sebagai senjata adalah Laskar Hizbullah dan Sabilillah, serta Tentara Keamanan Rakyat (TKR).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: