Perang Sengit 5 Hari 5 Malam

Perang Sengit 5 Hari 5 Malam

Perang Sengit 5 Hari 5 Malam-Dok-

RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu perang bersejarah yang harus dikenang oleh seluruh bangsa Indonesia, adalah perang yang berlangsung 5 hari lima malam di Palembang Sumatera Selatan.

Perang ini merupakan peristiwa perlawanan tentara Indonesia (TRI) terhadap serangan pasukan tentara Belanda (NICA) mulai tanggal 1 hingga 5 Januari 1947.

Untuk diketahui peristiwa lima hari lima mala mini setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan, namun kaum penjajah Belanda yang memboncegi sekutu yang membawa misi hukum internasional ingin menduduku wilayah Indonesia.

BACA JUGA:9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat

Pada 24 Oktober 1946, terjadi pengalihan kekuasaan militer di Palembang dari Sekutu kepada Belanda. Sejak itu, semakin sering insiden yang muncul antara serdadu Belanda melawan kaum pejuang republik di Palembang.

Setelah itu, mulai terjadi ketegangan dan konflik yang terus memuncak antara dua belah pihak.

Dikutib dari sumeks.disway.id yang dirilis laman www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id.  Pertempuran mulai 1 Januari 1947, bermula dari RS Charitas, sekarang yang diberi nama Charitas Hospital Palembang, terjadi rentetan tembakan disusul oleh ledakan-ledakan dahsyat kearah kedudukan pasukan tentara Indonesia.  

Pasukan Indonesia bahu membahu bersama tokoh masyarakat bergerak dari pos di Kebon Duku (24 Ilir Sekarang) mulai dari Jl Jenderal Sudirman terus melaju kearah Borsumij, Bomyetty Sekanak, BPM, Talang Semut. 

Lanjut, 2 Januari 1947, diperkuat dengan Panser dan Tank Canggih Belanda bermaksud menyerbu dan menduduki markas Tentara Indonesia di Masjid Agung Palembang.  

Pasukan Batalyon Geni dibantu oleh tokoh masyarakat bahu membahu memperkuat barisan mengobarkan semangat jihad yang akhirnya berhasil mempertahankan Masjid Agung dari serangan sporadis Belanda. 

BACA JUGA:Yuk, Mampir ke Danau Shuji, Wisata Tersembunyi di Palembang yang Penuh Sejarah Perang Jepang

Pasukan bantuan Belanda dari Talang Betutu gagal menuju Masjid Agung Palembang, karena disergab oleh pasukan Lettu Wahid Luddien.  

Pada hari kedua Lettu Soerodjo, tewas ketika menyerbu Javache Bank. Di Seberang Ulu Lettu Raden M menyerbu kedudukan strategis Belanda di Bagus Kuning dan berhasil mendudukinya untuk sementara.  

Bertepatan dengan masuknya pasukan bantuan dari Resimen XVII Prabumulih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: