Sejarah Operasi Trikora, Pembuktian Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia

Sejarah Operasi Trikora, Pembuktian Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia

Sejarah Operasi Trikora, Pembuktian Kekuatan Militer Indonesia di Mata Dunia--

RADARMUKOMUKO.COM - Sebagai warga negara Indonesia, jangan pernah melupakan sejarah dari bangsa kita sendiri. Indonesia telah melewati banyak kejadian sejarah hingga menjadi bangsa besar seperti saat ini. 

Salah satu kejadian sejarah yang tidak boleh kita lupakan adalah perjuangan dalam membebaskan Irian Barat dari genggaman Belanda.

Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) adalah perang pembebasan atau merebut Irian Barat, karena pihak Belanda masih menganggap wilayah ini sebagai salah satu provinsi Kerajaan Belanda.

BACA JUGA:Sejarah Perang Diponegoro, Menelan Korban Belasan Ribu Jiwa

Perang Trikora berbeda dengan beberapa perang lainnya. Diketahui perang-perang yang sering terjadi kala itu melibatkan sipil, sedangkan Operasi Trikora melibatkan elemen militer. Panglima perang dalam misi ini adalah Mayor Jenderal Soeharto.

Pada perang Trikora tentara Indonesia sudah membekali dirinya dengan berbagai macam peralatan militer, seperti helikopter, pesawat pembom, kapal penjelajah, pesawat pemburu supersonik, dan lainnya. 

Pertempuran dahsyat pun terjadi di Laut Aru pada 15 Januari 1962. Dalam pertempuran ini, Komodor Yos Sudarso gugur karena ditembak oleh kapal Belanda.

BACA JUGA:Suku Dinka, Asal Manusia Tertinggi di Dunia, Menyusut Karena Perang

Konflik ini berakhir dengan Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962. Markas Besar PBB di New York menjadi tempat perundingan antara Indonesia dan Belanda. Isi Persetujuan New York adalah Belanda akan menyerahkan pemerintahan Irian Barat kepada pemerintahan Indonesia.

Juga diketahui, untuk membebaskan Irian barat pemerintah Indonesia tidak hanya menggunakan kekuatan militer, tapi juga mencari bantuan senjata dari luar negeri, diplomasi dengan mendekati berbagai negara agar tidak mendukung Belanda. Termasuk kebijakan ekonomi dengan mengeluarkan UU no.86 tahun 1958 tentang nasionalisasi semua perusahaan belanda di Indonesia yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada 27 Desember 1958 hingga konfrontasi total yang dimulai dengan diumumkannya operasi Trikora oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961.

Dirangkum dari berbagai sumber, dalam sejarahnya, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya dan mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda menjadi wilayah Indonesia, termasuk Papua bagian barat. 

BACA JUGA:9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat

Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Indonesia dan Belanda tidak mencapai kesepakatan, tapi sepakat masalah ini akan dibicarakan kembali dalam satu tahun kedepan. Pada tahun 1950, PBB mengeluarkan keputusan bahwa Papua Barat memiliki hak merdeka sesuai dengan isi Piagam PBB pasal 73e. 

Lalu Belanda mengundang Indonesia ke Mahkamah Internasional untuk merampungkan masalah ini, tapi Indonesia menolaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: