Suku Sherpa, Suku Terkuat di Dunia dan Teman Pendaki Gunung Everest
Suku Sherpa, Suku Terkuat di Dunia dan Teman Pendaki Gunung Everest--
RADARMUKOMUKO.COM - Suku Sherpa merupakan suku yang mendiami gunung Everest di Negara Nepal dan Tibet. Suku Sherpa sudah mendiami Lereng Pegunungan Himalaya sejah ratusan tahun lalu.
Suku Sherpa dikenal sebagai pemandu Gunung Everest, maka siapapun yang sudah mendaki hunung ini atau yang akan mendaki gunung everest bakal berteman dengan orang Sherpa.
Dari kegiatan memandu pendaki yang cukup sulit tersebut, Suku Sherpa rata-rata mendapatkan penghasilan sekitar 700 dolar Amerika atau Rp 10 jutaan.
BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Perbedaan Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam
Bahkan, Sherpa juga bisa mendapatkan gaji sekitar 3000-5000 dolar Amerika, atau sekitar Rp 44 juta hingga Rp 74 juta dalam setiap musim pendakian.
Mereka bukan sekedar mendampingi pendaki, tapi bertugas mengangkut bawaan wisatawan serta mendirikan tenda untuk orang yang mereka pandu. Umumnya pendaki merasa nyaman dengan layanan yang diberikan oleh Suku Sherpa.
Suku Sherpa juga diketahui sebagai suku yang bermigrasi dari Tibet timur ke Nepal ratusan tahun yang lalu. Selain menjadi suku yang mendiami Everest selama ratusan tahun, ada banyak fakta tentang Sherpa yang menarik untuk ditelusuri.
BACA JUGA:Suku Wodaabe, Kontrak Nikah Dari Kecil dan Menculik Istri Orang Untuk Dimiliki
Satu hal yang menarik dari suku ini dan menjadi tandatanya adalah, kemampuan bertahan di ketinggian ekstrem dengan oksigen yang tipis di Gunung Everest.
Dalam sebuah studi, dinyatakan bahwa kekuatan Suku Sherpa ada pada genetiknya. Ada mutasi yang membuat tubuh orang-orang Sherpa memiliki metabolisme yang lebih efisien dalam mengelola oksigen.
Banyak orang ingin menjadi pemadu wisatawan disana, namun hanya etnis Sherpa yang bisa mencapai Puncak Everest untuk mengantar para pendaki.
BACA JUGA:Titanic Bukti Saksi Bisu Kecanggihan Teknologi Abad 20, Situs Sejarah Dunia Terkubur Disini
Daya tahan tubuh yang kuat serta bisa beradaptasi dengan Gunung Everest menjadi alasan di baliknya.
Suku Sherpa sendiri bisa bertahan di ketinggian yang ekstrem, bahkan di tengah tipisnya oksigen di puncak Everest. Meski begitu, ternyata ada juga Sherpa yang memiliki profesi lain, mulai dari petani kentang hingga menjadi praktisi hukum di Kathmandu, Nepal.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: