Gender Bissu Dalam Suku Bugis, Bukan Wanita dan Bukan Pria

Gender Bissu Dalam Suku Bugis, Bukan Wanita dan Bukan Pria

Gender Bissu Dalam Suku Bugis, Bukan Wanita dan Bukan Pria -Istimewa-

Ada juga muncul contoh Bissu di mana Bissu laki-laki atau perempuan sepenuhnya terbentuk secara seksual.

Peran interseksual seorang Bissu yang tidak biasa dalam masyarakat Bugis tradisional tidak secara eksklusif berhubungan dengan anatomi tubuh mereka, tetapi peran mereka dalam kebudayaan Bugis. 

Identitas ketiadaan gender mereka (atau kemencakupan tentang segala jenis kelamin) dan karakter berbagai jenis yang tidak dapat dialokasikan secara akurat kepada jenis kelamin apa pun.

Hal ini terbukti dalam cara berpakaian para Bissu. Para Bissu mengenakan sejenis gaun dan pakaian yang tidak dikenakan oleh jenis kelamin lain. 

BACA JUGA:Hewan Komodo Ternyata Kembaran dari Suku Komodo, Keturunan Putri Naga

namun juga memasukkan elemen dan karakter pakaian "pria" dan "perempuan", yang menjelaskan mengapa golongan Bissu tidak dapat disebut sebagai waria, karena mereka hanya diizinkan untuk memakai pakaian yang sesuai untuk kasta gender mereka

Keberadaan para pendeta Bugis kuno itu sudah lebih dahulu ada sebelum Islam masuk di tanah Bugis pada abad ke-17. 

Mereka punya agama sendiri yang disebut To Riolo. Bissu percaya ada dewa di langit dan di laut yang melahirkan manusia di antaranya.

Di masa kerajaan, Bissu tidak pernah terpisahkan dalam setiap ritual-ritual besar yang disakralkan. 

Bahkan setelah raja-raja telah memeluk agama Islam, Bissu tetap dianggap sebagai kelompok yang memahami protokoler kerajaan pada zaman lampau.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: