Ketika Mendaki Gunung Kerinci Jambi, Bila Ketemu dengan Orang Ini Pulang Saja Kalau Tidak Ingin Sesat di Hutan

Ketika Mendaki Gunung Kerinci Jambi, Bila Ketemu dengan Orang Ini Pulang Saja Kalau Tidak Ingin Sesat di Hutan

Ketika Mendaki Gunung Kerinci Jambi, Bila Ketemu dengan Orang Ini Pulang Saja Kalau Tidak Ingin Sesat di Hutan--

RADARMUKOMUKO.COM – Banyak sekali orang ingin datang dan mndaki Gunung kerinci Jambi. Gunung ini merupakan tertinggi di Sumatra. Hal tersebut membuat pendaki tertarik untuk mendaki gunung tersebut. 

belomlagi suasana alam yang elok dan sejuk menambah keindahan Gunung Kerinci Jambi.

Kabarnya disini Uhang pandak  kerap ditemukan di gunung Kerinci hingga taman nasional bukit barisan Sebelat, Pulau Sumatera.

Uhang Pandak adalah sebutan dari masyarakat sejak zaman dahulu. 

BACA JUGA:Misteri Gunung Kerinci, Dijaga Manusia Harimau Hingga Nagara Raksasa

Apalagi suasana alam yang elok dan sejuk menambah keindahan Gunung Kerinci Jambi.

Diceritakan, Uhang Pandak mempunyai tinggi sekitar 70 cm hingga tidak lebih dari 152 cm. Namun bentuk badannya gepal dan kuat dengan bahu lebar, lengannya panjang dan juga ada yang mengatakan kakinya terbalik. Cara jalannya sama seperti manusia umumnya, yaitu berjalan berdiri dua kaki.

Orang-orang tua zaman dulu, menyebutkan Uhang pandak sering memanen buah salak yang ada di hutan.

Bahkan ada yang mengatakan, uhang pandak atau orang pendek ini bisa menghilang dengan cepat bila kehadirannya diketahui oleh manusia.

Namun apakah uhang pandak ini masih sama dengan suku mante di Aceh belum diketahui.

BACA JUGA:Ini Dia Alasan Dibalik Diluncurkannya Aplikasi Threads, Benarkah Untuk Menyaingi Twitter?

Dilansir dari berbagai sumber, Dahulu, kisah tentang Uhang Pandak ditemukan pertama kali di catatan penjelajah Marco Polo pada tahun 1292 ketika melakukan petualangan ke Pulau Sumatra.

Catatan Marco Polo adalah tentang sosok semacam monyet yang tampak pendek dengan kaki terbalik, Tumitnya di depan, sedangkan jari di belakang.

Orang pendek atau manusia kerdil tersebut dipercayai tinggal di pedalaman hutan atau rimba raya Sumatera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: