Misteri Gunung Tangkuban Perahu, Dihuni Wanita Misterius Mencari Selendang

RADARMUKOMUKO.COM - Gunung Tangkuban Perahu termasuk salah satu gunung yang cukup terkenal di Indonesia bahkan mancanegera. Hingga gunung ini juga menjadi tujuan para pecinta wisata alam.

Gunung Tangkuban Perahu yang ada di Jawa Barat, tidak terlalu jauh dari utara Kota Bandung ini memiliki ketinggian sekitar 2.084 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung api yang masih aktif di Indonesia.

Nama "Tangkuban Perahu" berasal dari bahasa Sunda yang artinya "perahu terbalik", karena bentuk kawah di puncak gunung mirip dengan perahu yang terbalik jika dilihat dari kejauhan.

Selain karena terkenal sebagai gunung berapi yang aktif, tangkuban perahu terkenal dengan cerita legenda tentang Sangkuriang, yang dipercaya oleh masyarakat.

BACA JUGA:Fakta Suku Oni, Bertubuh Mini, Lincah dan Bisa Hilang, Tinggi Sekitar 70 Cm

Banyak diceritakan tentang berbagai kejadian mistis lainnya, hingga dikabarkan pengunjung gunung ini sering diganggu oleh sosok misterius.

Suasana horor di sekitaran Gunung Tangkuban Perahu memang sudah terasa ketika awal memasuki hutan,

Diantara cerita mistis yang cukup pemiliar dan mengerikan adalah tentang adanya wanita misterius menghuni gunung. 

Sosok wanita misterius itu masih belum terpecahkan hingga saat ini, karena seringkali wanita misterius itu membuat para pengunjung tersesat.

Bahkan beberapa kali anak indigo yang berinteraksi dengan wanita misterius itu, ternyata sedang mencari selendang.

BACA JUGA:Saat Mendaki Gunung Kerinci Jambi, Ketemu dengan Orang Ini Auto Langsung Pulang Kalau Tidak Mau Menyesal

Kabarnya pernah ada pengunjung yang bertemu dengan sosok ini dan diminta mencari selendang miliknya. Namun seketika wanita ini menghilang begitu saja tanpa suara.

Kemudian juga soal tanjakan Emen yang berada di kawasan Ciater yang kerap dilewati pengunjung gunung tangkuban perahu.

Emen itu merupakan nama korban kecelakaan pertama di tanjakan tersebut, yang terbakar bersama truknya pada tahun 1960-an.

Sumber: