Dari Dulu Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini

Dari Dulu Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini

Dari Dulu Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini--

RADARMUKOMUKO.COM – Tumbuhan Kangkung (Ipomea aquatica) adalah tanaman yang sering dijadikan sayur favorit oleh banyak orang di Indonesia sejak dari dulu. 

Memang rasanya yang alot serta lezat dan mudah didapat, kangkung juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 

Ternyata, kangkung adalah sayuran yang rendah kalori dan tinggi nutrisi. Kangkung mengandung serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan kalium. Kangkung juga memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi dari kanker.

BACA JUGA:Viral!! Ponpes Al Kafiyah Bisa Hapus Dosa Dengan Bayar Rp 30 juta dan Santriwati Bisa Tidur Bareng Santri

Faktanya, tidak semua kangkung aman untuk dikonsumsi. Kangkung yang berasal dari lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan organik dan anorganik seperti logam berat, pestisida, pelarut, dan produk petroleum dapat membahayakan kesehatan manusia. 

Hal ini karena kangkung memiliki kemampuan sebagai fitoremediator, yaitu tanaman yang dapat menyerap, memetabolisme, atau memecah polutan tersebut dari lingkungan.

Fitoremediasi adalah proses pemulihan kualitas lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan dengan menggunakan tanaman. 

Tanaman fitoremediator dapat mengambil polutan melalui akar dan daunnya, kemudian memetabolismenya dengan bantuan enzim Glutation S-transferase (GST), atau memecahnya menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya.

BACA JUGA:Data Ponpes Al Zaytun Dibobol Hacker, Data Diri Panji Gumilang Dibocorkan

Kangkung termasuk dalam tanaman fitoremediator karena mampu menyerap logam berat seperti merkuri, timbal, arsenik, dan kadmium dari air dan tanah yang terkontaminasi. Kangkung juga dapat menghilangkan zat organik seperti pestisida dan herbisida dari tanah dan air. 

Dengan demikian, kangkung dapat membantu membersihkan lingkungan dari polusi.

Namun, kangkung yang digunakan sebagai fitoremediator mungkin tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat mengandung residu polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Beberapa efek samping dari mengonsumsi kangkung yang terkontaminasi adalah gangguan pencernaan, asam urat, keracunan timbal, dan bahkan kematian.

BACA JUGA:Mengaku Alumni Al Zaytun Fardu Wudhu Tidak Hafal, Warga Net Ragu Kualitas Ponpes Tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: