Mengaku Alumni Al Zaytun Fardu Wudhu Tidak Hafal, Warga Net Ragu Kualitas Ponpes Tersebut

Mengaku Alumni Al Zaytun Fardu Wudhu Tidak Hafal, Warga Net Ragu Kualitas Ponpes Tersebut

Mengaku Alumni Al Zaytun Fardu Wudhu Tidak Hafal, Warga Net Ragu Kualitas Ponpes Tersebut--

RADARMUKOMUKO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang alumni pondok pesantren Al-Zaytun tidak bisa menjawab pertanyaan tentang fardu wudhu saat diwawancara oleh seorang jurnalis menjadi viral di media sosial. 

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo pada Selasa (22/6) dan telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali hingga jumat (25/6).

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang mengaku sebagai alumni Al-Zaytun sedang berbincang dengan seorang jurnalis. 

BACA JUGA:MUI Diserang Balik oleh Pemimpin Ponpes Al Zaytun : Jangan-jangan Mau Mendirikan Negara Islam

Jurnalis tersebut bertanya kepada pria tersebut tentang fardu wudhu, yaitu syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan wudhu.

Namun, pria tersebut tampak gelagapan dan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Ia bahkan mengaku tidak tahu apa itu fardu wudhu. 

Ia kemudian meminta izin untuk pamit sambil mengatakan bahwa ia sudah lama tidak mondok di Al-Zaytun.

Video tersebut menuai berbagai komentar dari netizen. Sebagian netizen mengecam pria tersebut dan meragukan kualitas pendidikan di Al-Zaytun. 

BACA JUGA:Belum Usai Ponpes Al Zaytun, Publik Dihebohkan Sholat Aneh Ponpes Al Kafiyah Imam Perempuan, Ini Faktanya

Sebagian lainnya menilai bahwa video tersebut tidak mencerminkan seluruh alumni Al-Zaytun dan mungkin ada faktor lain yang membuat pria tersebut lupa tentang fardu wudhu.

Pondok pesantren Al-Zaytun adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh Panji Gumilang pada tahun 1999 di Indramayu, 

Jawa Barat. Pondok pesantren ini memiliki visi untuk mencetak generasi muslim yang berakhlak mulia, berilmu luas, dan berjiwa pemimpin.

BACA JUGA:Disebut Istana Bekingan Ponpes Al-Zaytun, Presiden Joko Widodo Perintahkan 2 Menteri untuk Mendalaminya

Namun, pondok pesantren ini juga sering dituding sebagai sarang ajaran sesat, radikal, dan Negara Islam Indonesia (NII) oleh sejumlah pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: