Jika Gagal Tes Keperawanan Gunakan Buluh, Gadis Suku Zulu Terancam Dibunuh
Jika Gagal Tes Keperawanan Gunakan Buluh, Gadis Suku Zulu Terancam Dibunuh--
Saat itu, klan Zulu hidup berdampingan di wilayah utara Provinsi KwaZulu-Natal dengan keturunan suku Nguni, yang bermigrasi ke wilayah pantai timur Afrika sejak sekitar tahun 800.
BACA JUGA:Tradisi Suku Tetangga Indonesia, Anak Bawah 10 Th Sudah Disuruh Hubungan Seksual
Zulu berkembang menjadi suku yang besar ketika diperintah oleh Shaka Zulu. Shaka adalah anak haram dari kepala suku Zulu bernama Senzangakona yang lahir pada 1787.
Meski dipaksa hidup dalam pengasingan bersama sang ibu, Shaka tumbuh menjadi sosok petarung hebat. Setelah Senzangakona meninggal, saka mengklaim posisi kepala suku dan mendirikan Kerajaan Zulu.
Raja Shaka dikenal sebagai ksatria hebat yang memprakarsai reformasi militer, sosial, budaya dan politik, untuk membentuk Kerajaan Zulu yang terorganisasi dan diprediksi.
BACA JUGA:Rahasia Kecantikan Gadis Suku Bali Yang Mempesona, Bikin Betah Wisatawan
Sebagai pemimpin militer yang hebat, Raja Shaka membangun angkatan perang yang paling ditakuti di wilayah Afrika Selatan. Ia juga mengidentifikasi klan-klan yang dikalahkan ke dalam Zulu, sehingga menjadi suku yang besar.
Raja Shaka tewas di tangan saudara tirinya yang menginginkan kekuasaannya. Sejak itu, kepemimpinan suku Zulu berada diketurunan saudar tiri Raja Shaka.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: