Mengenal Suku Toraja, Tradisi Unik Pemakanan hingga Adu Kaki

Mengenal Suku Toraja, Tradisi Unik Pemakanan hingga Adu Kaki

Mengenal Suku Toraja, Tradisi Unik Pemakanan hingga Adu Kaki-Istimewa-Berbagai sumber

BACA JUGA:Bukan Suku, Ini 9 Kota Terkenal Penghasil Wanita Cantik di Indonesia, Nomor 8 Idaman Pria

Melansir GNFI, berbeda dengan prosesi pemakaman orang dewasa Suku Toraja lain, pasilliran adalah tradisi pemakaman bayi, khususnya yang meninggal sebelum tumbuh gigi.

Bayi-bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi tidak dikubur di tebing-tebing atau gua, tetapi dimakamkan di sebuah pohon besar yang diameternya bisa 100 cm yaitu pohon tarra.

BACA JUGA:6 Suku Paling Sakti, Miliki Sihir Hingga Ilmu Penunduk

Selain terkait pemakaman, juga banyak tradisi unik lain di suku toraja, berikut diantaranya dilansir dari berbagai sumber, salah satunya .liputan6.com.

1. Rambu Solo'

Rambu Solo' adalah sebuah ritual tentang kematian. Dalam tradisi ini, masyarakat Suku Toraja memberikan penghormatan dan mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal.

Tradisi Suku Toraja Rambu Solo' sering disebut upacara penyempurnaan kematian. Sebab, seseorang baru akan dinyatakan benar-benar meninggal setelah semua prosesi rambu solo' dilaksanakan.

Selama prosesi ini, maka orang yang sudah meninggal tersebut akan tetap diperlakukan seperti masih hidup dengan membaringkannya di tempat tidur, memberinya hidangan makanan dan minuman, serta diajak bicara. Rambu Solo' terkenal dengan kemeriahannya, dengan rangkaian acara seperti penyembelihan hewan-hewan kurban, atraksi budaya, sebelum proses pengusungan jenazah dilakukan.

2. Mapasilaga Tedog

Mapasilaga Tedong atau Tedong Silaga adalah tradisi adu kerbau yang dilaksanakan pada rangkaian upacara pemakaman. Kerbau yang biasa ditampilkan bukanlah jenis kerbau biasa, tetapi jenis kerbau tertentu yang berharga mahal.

BACA JUGA:Mengenal Suku Bajo Penjaga Lautan Nusantara, Disebut Manusia Ikan

Beberapa jenis kerbau yang biasa digunakan pada ritual Mapasilaga Tedong adalah jenis kerbau bule, kerbau lumpur, kerbau Salepo, Lontong Boke dan Tedong Pudu. 

Dalam tradisi Mapasilaga Tedong, kerbau akan dinyatakan kalah adalah kerbau yang nantinya berlari keluar dari arena.

3. Ma'nene

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: