6 Suku Batak dan Perbedaan Bahasa, Budaya, Rumah Adat dan Motif Pakaian Adat

6 Suku Batak dan Perbedaan Bahasa, Budaya, Rumah Adat dan Motif Pakaian Adat

Mengenal macam-macam tradisi dan budaya Suku Batak--

Siwaluh Jabu termasuk rumah megah jika dibandingkan rumah tradisional Suku Batak lainnya. Pada bagian atapnya ditambah ornamen berupa tanduk. Ukuran atapnya juga lebih besar dibandingkan rumah adat Batak lainnya. Bentuk atap ini juga sekaligus sebagai penanda status sosial pemilik rumah tersebut. 

Batak Simalungun

Batak Simalungun adalah salah sub Suku Bangsa Batak yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yang menetap di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya.

Saat ini, mayoritas suku Batak Simalungun memeluk ajaran Kristen sekitar 65% (90% Protestan, dan 10% Katolik), dan pemeluk agama Islam cukup signifikan dengan jumlah 34%, dan sekitar 1% masih memeluk sistem kepercayaan tradisional.

BACA JUGA:Sejarah 5 Suku Asli Sumatera Selatan, Huni Bukit Barisan, Keturunan Arab, China Hingga Jawa

Orang Batak Simalungun juga menggunakan kain ulos untuk pakaian adat mereka. Hanya saja penyebutannya berbeda. Mereka menyebutnya kain hiou. Bentuk dari pakaian adat Batak Simalungun hampir menyerupai Batak Toba, namun hiasan kepala pada kaum pria lebih tinggi dan lancip. Selain itu, warnanya didominasi merah dan kuning emas.

Ciri khas dari rumah adat Simalungun diantaranya pada bangunannya yang berbentuk limas dengan tipe rumah panggung. Bagian kolong panggung dibuat setinggi dua meter dengan tujuan untuk menghindari serangan babi hutan serta hewan liar lainnya. Sedangkan pada kaki rumah adat Simalungun terdapat kayu-kayu penyangga yang diukir dan diberi warna.

Pada bagian pintunya sengaja dibuat pendek. Hal ini bertujuan supaya tamu menghormati pemilik rumah karena akan sedikit membungkuk ketika masuk rumah.

Batak Pakpak

Suku Pakpak adalah suku besar yang mendiami wilayah mulai dari beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah (Sumatra Utara), serta sebagian Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam (Aceh).

Masyarakat suku Pakpak pada umumnya memeluk agama Kristen (Katolik dan Protestan), sebagian ada juga yang memeluk agama Islam (terutama yang dekat dengan perbatasan provinsi Aceh) dan ada juga yang masih mempertahankan agama tradisional mereka seperti ugama sipelbegu. Untuk Kristen Protestan tergabung dalam Sinode Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPPD).

BACA JUGA:9 Suku Asli Bali dan Nusa Tenggara, Terkenal dengan Wisata dan Wanitanya Cantik Mempesona

Untuk pakaian adat Batak Pakpak disebut baju merapi-api, dengan didominasi warna hitam. Berbahan dasar katun, dan dikenakan dengan oles atau tenunan khas Pakpak. 

Pada laki-laki Batak Pakpak, baju merapi-api menyerupai pakaian model Melayu dengan leher bulat dan dihiasi dengan manik-manik atau api-api. Sementara untuk bagian bawah, berupa celana hitam yang dibalut dengan sarung yang disebut oles sidosdos, dengan ujung terbuka di depan.

Baju merapi-rapi pada perempuan juga bewarna hitam dengan model leher segitiga dan dihiasi dengan api-api. Bagian bawah berupa sarung atau oles perdabaitak yang dililit pada pinggang secara melingkar. Ketika mengenakan pakaian adat Pakpak, pria dan wanita juga memakai aksesoris tambahan, berupa penutup kepala, kalung dan aksesoris lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: