6 Suku Batak dan Perbedaan Bahasa, Budaya, Rumah Adat dan Motif Pakaian Adat

6 Suku Batak dan Perbedaan Bahasa, Budaya, Rumah Adat dan Motif Pakaian Adat

Mengenal macam-macam tradisi dan budaya Suku Batak--

BACA JUGA:12 Suku Minang di Negeri Sembilan dan Sejarahnya

Bagi orang-orang Batak Toba, ulos memiliki arti khusus. Jenisnya pun ada banyak, sesuai dengan maknanya masing-masing. Misalnya saja, ulos ragi hotang digunakan untuk pesta sukacita, ulos sibolang dikenakan saat berduka, dan banyak jenis lainnya. Selain upacara adat, pakaian adat Batak Toba digunakan untuk acara tertentu seperti pernikahan dan pesta syukuran.

Rumah Adat Batak Toba disebut Rumah Bolon, yang memiliki bangunan empat persegi panjang yang kadang-kadang ditempati oleh 50 keluarga. Memasuki Rumah Bolon ini harus menaiki tangga yang terletak di tengah-tengah rumah, dengan jumlah anak tangga yang ganjil. 

Bila orang hendak masuk rumah tersebut, harus menundukkan kepala agar tidak terbentur pada balok yang melintang. Rumah Adat Batak Toba Sumatra Utara, Hal ini diartikan tamu harus menghormati si pemilik rumah.

Batak Karo

Batak Karo merupakan suku bangsa atau kelompok etnik yang mendiami wilayah Sumatra Utara dan sebagian Aceh; meliputi Kabupaten Karo, sebagian Kabupaten Aceh Tenggara, sebagian Kabupaten Langkat (Langkat Hulu), Sebagian Kabupaten Dairi, sebagian Kabupaten Simalungun, dan sebagian Kabupaten Deli Serdang serta juga dapat ditemukan di kota Medan & Kota Binjai.

Mayoritas orang Karo memeluk agama Kristen sekitar 77%, dan 5.7% Katolik), Islam 14%. Sekitar 2.6% masih menganut aliran kepercayaan yakni Pemena. Lalu ada sebagian kecil yang beragama Hindu yaitu sekitar 2%. Ada pula agama lainnya yang dianut orang Karo seperti (Buddha, Pelebegu/Sipele Begu, Perbegu/Parbagu, & Paganisme) sekitar 1%.

BACA JUGA:5 Teori Asal Usul Suku Jawa, Masyarakat Peradaban Paling Maju

BACA JUGA:Ini Asal Usul 7 Suku Pendatang di Indonesia Awal Urusan Ini, Lama-Lama Jadi Betah

Pemeluk agama tradisional/kepercayaan lama lainnya dapat ditemui di pedalaman dan mereka nyaris punah. Agama Lainnya pun terutama agama Buddha dapat ditemui di perkotaan namun jumlahnya sangat sedikit.

Sedangkan pakaian adat Sumatera Utara khas Batak Karo tampak serupa dengan Batak Toba. Perbedaan yang paling menonjol adalah penggunaan kain tenun yang disebut uis gara. Dalam bahasa Karo, uis berarti kain, dan gara berarti merah.

Disebut ‘kain merah’ karena uis gara didominasi dengan warna merah, atau kadang dipadukan dengan warna lain seperti hitam dan putih, kemudian dihiasi dengan tenunan benang berwarna emas dan perak yang membuatnya terlihat mahal dan elegan. 

Dulunya, uis gara dipakai sebagai pakaian sehari-hari untuk para perempuan Karo, namun sekarang hanya dikenakan saat upacara adat dan pesta pernikahan.

Rumah adat milik Suku Batak Karo ini lebih dikenal dengan nama Siwaluh Jabu. Nama ini bermakna rumah tersebut bisa dihuni oleh 8 keluarga sekaligus. Masing-masing keluarga memiliki peran masing-masing di dalam rumah tangga. Penempatan keluarga ditentukan melalui tradisi Batak Karo secara turun-temurun.

BACA JUGA:5 Suku Asli Riau, Penguasa Air Hingga Hutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: