6 Suku Batak dan Perbedaan Bahasa, Budaya, Rumah Adat dan Motif Pakaian Adat

6 Suku Batak dan Perbedaan Bahasa, Budaya, Rumah Adat dan Motif Pakaian Adat

Mengenal macam-macam tradisi dan budaya Suku Batak--

Rumah Pakpak adalah rumah tradisional Suku Batak Pakpak. Bangunan ini mempunyai keunikan di bagian atapnya. Masyarakat Pakpak sengaja mendesain atapnya dengan bentuk melengkung.

Bentuk ini memiliki makna bahwa Suku Pakpak akan terus berpegang teguh pada adat istiadat mereka dengan sekuat tenaga. Ciri khas lainnya dapat dilihat dari adanya ukiran-ukiran menarik khas Suku Pakpak yang menghiasi bagian-bagian rumah.

Batak Mandailing

Suku Mandailing tersebar di Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Pasaman Barat.

Beberapa marga yang terdapat di Suku Mandailing meliputi: Batubara, Dalimunthe, Daulay, Harahap, Hasibuan, Lubis, Mardia, Nasution, Parinduri, Pulungan, Rambe, Rangkuti, Rao, dan lainnya.

BACA JUGA:8 Suku Asli Kalimantan Terkenal Wanitanya yang Cantik Mirip Keturunan Tionghoa

Mayoritas suku Batak Mandailing beragama Islam, karena pengaruh Kaum Padri yang berasal dari Minangkabau, bahkan Mandailing merupakan satu diantara dua sub suku Batak yang mayoritas beragama Islam.

Orang Kristen Mandailing saat ini hanya sekitar 1%, dan hampir semua Mandailing Kristen bersinode di GKPA, yang bersamaan dengan suku Batak Angkola yang beragama Kristen, karena Angkola dan Mandailing juga memiliki beberapa persamaan yang memungkinkan orang-orang Angkola dan Mandailing Kristen berada di bawah sinode Gereja yang sama.

Pakaian adat Batak Mandailing juga hampir serupa dengan Batak Toba yaitu menggunakan kain ulos. Perbedaan yang paling terlihat ada pada kain ulos yang dililitkan pada bagian tengah badan, juga pada hiasan kepala pada pria dan wanita. Hiasan kepala pria Batak Mandailing memiliki bentuk khas dan berwarna hitam yang disebut ampu.

Sementara untuk wanita hiasan kepala disebut bulang yang diikatkan ke kening. Bulang tersebut terbuat dari emas, tetapi sekarang sudah banyak yang terbuat dari logam dengan sepuhan emas. Bulang mengandung makna sebagai lambang kebesaran atau kemuliaan sekaligus sebagai simbol dari struktur masyarakat.

BACA JUGA:Mengenal Suku Mentawai Salah Satu Suku Tertua, Bertato Jadi Tradisi

Nama rumah adat Mandailing sendiri adalah Bagas Godang. Bagas yang berarti rumah sementara Godang berarti banyak. Kawasan Mandailing terkenal juga dengan wisata alamnya yang cukup memukau. Rumah Adat Mandailing juga dapat ditemukan di kabupaten Mandailing Natal sebagai bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan dan Padang Lawas.

Rumah adat ini kemudian biasa disebut juga dengan Bagas Godang. Dimana Bagas dalam bahasa mandailing bermakna rumah, sementara godang berarti banyak.

Batak Angkola

Sebaran Suku Batak Angkola berada di wilayah selatan Tapanuli, yakni meliputi kabupaten Tapanuli Selatan, kabupaten Padang Lawas, kabupaten Padang Lawas Utara, kota Padang Sidempuan, dan sebagian kabupaten Mandailing Natal. Suku Batak Angkola memiliki hubungan kekerabatan (tarombo) dengan marga-marga Batak Toba dan Batak Mandailing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: