6 Suku Terkenal Unik, Disebut Manusia Pohon Hingga Keturunan Dewa
6 Suku Terkenal Unik, Disebut Manusia Pohon Hingga Keturunan Dewa--
Tidak sembarang tato, setiap motif yang dilukiskan di badan mereka memiliki filosofi tertentu. Selain itu, tato milik suku Mentawai ini dianggap sebagai tradisi tato tertua di dunia.
Motif yang digunakan juga berbeda di setiap orang. Misalnya tato di kulit seorang ahli berburu berbeda dengan tetua adat, dan perempuan.
BACA JUGA:5 Suku Asli Riau, Penguasa Air Hingga Hutan
Melansir GNFI penatoan dalam suku Mentawai ada tiga tahap. Pertama, saat usia sudah 11-12 tahun, mereka ditato di bagian pangkal lengan.
Kedua, berusia 18-19 tahun dan ditato di area paha, dan ketiga, usia lebih dari 19 tahun dianjurkan pola durukat di bagian tulang rusuk bagian dada, titi takep atau telapak tangan, Titi Rere atau kaki bagian paha dan kaki, serta Titi puso atau pusar di bagian perut. Setelah itu dilanjutkan hingga seluruh tubuh.
Suku Bajo
Suku Bajo merupakan salah satu suku di Indonesia yang terkenal sebagai suku yang hidup nomaden. Saat ini, Suku Bajo mendiami beberapa pulau di kawasan Taman Nasional yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah.
Mereka dikenal sebagai suku pemburu dan penjaga lautan Nusantara karena memang hidup di daerah pesisir pantai, salah satunya di Pulau Papan.
BACA JUGA:11 Suku Asal Wanita Cantik Mempesona, Pria Langsung Cek Disini
Mayoritas rumah yang ada di Pulau Papan dibangun di atas air dan menjadi hunian para anggota suku Bajo. Inilah menjadi ciri khas dari suku ini.
Karena tinggal di lautan, mereka memiliki kepiawaian dalam berburu ikan di dalam laut. Bahkan suku ini terkenal berkat kemampuannya menahan napas dalam kurun waktu yang lama kala mencari buruan ikan.
Suku Toraja
Masih berasal dari pulau Sulawesi, kali ini kita melipir ke Selatan di mana menjadi tempat tinggal suku Toraja. Masyarakat Suku Toraja memang terkenal dengan tradisi pemakamannya yang unik.
Selain upacara adat yang megah, selalu ada tempat khusus untuk memakamkan jenazah. Karena mereka percaya bahwa kematian tidak datang secara tiba-tiba, melainkan sebuah proses perjalanan bertahap ke dunia arwah atau akhirat.
Di sana terdapat dua tempat yang sangat terkenal dijadikan tempat peristirahatan orang-orang yang sudah meninggal, yakni makam tebing batu, dan pohon tarra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: