LSD di Suka Maju, Disinyalir dari Sumber Makmur
KASUS BARU: Sapi milik warga Suka Maju, terindikasi terserang LSD, kasus terbaru.-Istimewa-radarmukomuko.com
PENARIK, RADARMUKOMUKO.COM – Jumlah sapi yang terserang Lumpy Skin Disease (SLD) 62 ekor. Terhitung Senin 30 Januari 2023.
Kasus terbanyak di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, 22 ekor. Kedua di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko,11 ekor.
Ketiga di Kelurahan Bandar Ratu, 8 ekor. Kasus terbaru ditemukan di Desa Maju Makmur, Kecamatan Penarik, 1 ekor. Jumlah tersebut, 38 ekor dinyatakan sembuh, 2 ekor mati, 4 ekor potong paksa, dan sisanya dalam proses pengobatan. Besar kemungkinan besar masih akan terus bertambah.
BACA JUGA:Berjanji Tingkatkan Kinerja, Pejabat Loyo Bakal Terdepak
BACA JUGA:Obat Harga Rp 2000 Saja Kosong di RSUD Mukomuko, Ini Kata Keluarga Pasien
Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Penarik, drh. Zairan Aripin, menjelaskan, terkait sapi yang terserang LSD di Suka Maju, telah diambil tindakan. Melakukan pengobatan. Sekarang dalam proses penyembuhan.
Di Maju Makmur, sapi yang terserang LSD, merupakan sapi program ketahanan pangan.
Dari beberapa sapi yang dibeli oleh pemerintah desa, ada diantaranya dari Sumber Makmur. Tidak menutup kemungkinan, LSD di Suka Maju, berasal dari Sumber Makmur.
‘’Kami sudah mengambil tindakan, mudah-mudahan tidak meluas. Kebetulan sapi ini hanya 1 ekor di kandang. Tidak perlu dilakukan isolasi,’’ jelas Zairan
Dibandingkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penyebaran LSD lebih lamban. Virus PMK bisa ditularkan melalui udara, dan virus LSD tidak.
Penularan LSD bisa melalui peralatan kandang dan jarum suntik yang tidak steril.
Bisa juga melalui vektor lalat, nyamuk, pinjal dan caplak. Bisa melalui kontak langsung hewan sakit dengan yang sehat.
Penularan dari induk yang sakit kepada anak di dalam kandungan, dan bisa melalui air susu. Pakan dan minum yang tercemar ludah hewan yang terinfeksi.
‘’Penyebaran relatif lambat, dibandingkan PMK. Tapi LSD ini juga perlu penanganan serius. Yang perlu diwaspadai, perpindahan hewan dari daerah terjangkit. Kasus di Suka Maju, kemungkinan dari Sumber Makmur,’’ tambah Zairan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: