Studi Membuktikan Bahwa Silent Treatment Lebih Buruk Dibandingkan Meluapkan Emosi

Studi Membuktikan Bahwa Silent Treatment Lebih Buruk Dibandingkan Meluapkan Emosi

Studi Membuktikan Bahwa Silent Treatment Lebih Buruk Dibandingkan Meluapkan Emosi-ilustrasi-freepik

RADARMUKOMUKO.COM - Disaat kita sedang marah, meluapkan emosi kadang menjadi pilihan yang tidak tepat untuk dilakukan.

Salah satu alternatif yang biasanya dilakukan orang di saat marah biasanya sering melakukan ‘silent treatment’.

Namun, ternyata silent treatment ternyata lebih buruk dibandingkan dengan meluapkan emosi. Kenapa bisa begitu?

BACA JUGA:Transformasi dan Inovasi Jadi Kunci BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah

Silent Treatment atau Tindakan Mendiami Orang adalah salah satu bentuk pemrosesan emosi dimana pelaku memberikan tindakan berupa mendiami orang yang terlibat dalam emosionalnya.

Faktanya, orang yang melakukan silent treatment dengan alasan untuk meredam emosi ini ternyata tidak sepenuhnya dapat dibenarkan.

Karena, kamu bisa saja terbawa untuk selalu mendiami teman atau pasangan secara tidak sadar tanpa adanya petunjuk atau komunikasi terkait kesalahan yang mereka perbuat.

Memang, setiap orang punya cara sendiri untuk meredam emosi, dan meluapkan emosi kepada lawan yang terlibat tidak dibenarkan.

BACA JUGA:Ramai Diprotes, PPS Tetap Dilantik, Begini Kata Ketua KPU Mukomuko

Namun, dengan kamu yang hanya menunjukkan sifat diam dan tidak memberitahu alasan kenapa kamu marah justru merupakan perbuatan yang fatal.

Tak ada salahnya kamu untuk mengungkapkan seluruh kekesalanmu kepada orang lain. Meski menggunakan nada yang tinggi, setidaknya mereka yang terlibat masalah dengamu akan tau dan mereka bisa mengajak mu sam sama menyelesaikan masalahnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: