Bisnis dan Budidaya Bunga Mawar Pot Banyak Permintaan
Bisnis dan Budidaya Bunga Mawar Pot Banyak Permintaan -Ilustrasi-berbagai sumber
BACA JUGA:Kamu Terlalu Perfeksionis? Awas! Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Ini!
Permintaan itu datang dari Jakarta, Bali, Mataram, Bandung, Yogyakarta,Surabaya, Balikpapan, Palangkaraya, Medan,dan Palembang. Menurut peneliti utama dari Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur, Jawa Barat, Prof Budi Marwoto, sentra mawar potong di Kotamadya Batu masih terbesar di Indonesia.
Namun,untuk mawar tabur, Kota Batu masih kalah dengan Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.Petani mawar di Kotamadya Batu masih menggunakan teknologi konvensional dalam membudidayakan mawar..
Pada dasarnya bending adalah sistem runduk yang diterapkan pada cabang tidak produktif.Nurseri Marjoland, Belanda,menerapkan teknologi itu untuk memproduksi mawar potong.
Menurutnya para petani setempat enggan menggunakan teknik bending lantaran tingginya biaya investasi.Fakta Kotamadya Batu sebagai sentra terbesar mawar menarik Farid Manshuruddin dan Rofiaty dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya meneliti keunggulan petani bunga mawar di Desa Gunungsari, Kotamadya Batu.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! Inilah Tanda-tanda Tubuh saat Sedang Stres
Sembilan petani terlibat dalam pengumpulan data, termasuk di antaranya Sayadi. Hasilnya mereka menemukan tujuh keunggulan sentra mawar di kota sejuk itu.
Pertama, menurut data Badan Pusat Statistik,Kotamadya Batu produsen mawar potong terbesar di Indonesia dengan produksi pada 2011 sebanyak 11.671.156 kuntum.Saingannya,Kabupaten Bandung Barat,hanya menghasilkan 218.850 kuntum pada tahun sama.
Keunggulan lain, varietasnya beragam sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan. Ketiga, jaringan pengiriman yang tersebar ke berbagai kota-kota besar.Di kutip dari trubus 553.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: