Sawit Mahal, Rawan Hilang
Ilustrasi --
RADARMUKOMUKO.COM – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit terus mengalami kenaikan. Harga sawit tingkat pabrik sudah mencapai angka Rp 2.330,- per kilogram. Sedangkan harga di tingkat petani, sudah diatas Rp 2 ribu per kilogram. Dampak negatif dari mahalnya harga sawit, rawan pencurian. Sebagaimana yang dialami oleh Manisem warga Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto. Dua hari yang lalu, ia kehilangan brondolan sawit. Jika dinilai dengan uang, tidak seberapa. Tapi bagi wanita 65 tahun tersebut, untuk mendapatkan brondolan sebanyak itu butuh perjuangan. Di mana ia harus pergi pagi keliling kebun sawit warga. Satu per satu buah sawit yang ditemukan diambil dan dikumpulkan.
‘’Mau saya bawa pulang, tapi nggak kuat. Jadi saya tinggalkan di kebun. Hari berikutnya minta tolong cucu untuk ambil pakai motor. Tapi sudah tidak ada,’’ jelanya.
Ia mengatakan, mencari brondolan merupakan satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sedikit uang. Bekerja menjadi buruh, tidak mampu lagi karena faktor usia. Ketika hasil jerih payahnya hilang, ia merasa sedih.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: