Paket Pekerjaan Drainase PUPR Dinilai Tidak Transparan

Paket Pekerjaan Drainase PUPR Dinilai Tidak Transparan

--

Masyarakat Pertanyakan Papan Merek Tanpa Volume

RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu paket pekerjaan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, yang ada di Desa Pauh Terenja, Kecamatan XIV Koto, menuai protes masyarakat. Pasalnya, paket pekerjaan berupa pembangunan drainase atau siring tersebut dinilai tidak transparan. Karena papan merek yang dipasang pihak kontraktor pelaksana tidak tertuang volume pembangunan yang dikerjakan. Sehingga masyarakat berfikir ini ada unsur kesengajaan supaya bisa dilakukan mark up anggaran dari kegiatan tersebut.

''Sesuai dengan aturan yang ada, papan merek pekerjaan itu harus mencantumkan volume, nilai kontrak, sumber dana dan termasuk pekerjaannya. Kalau tidak dicantumkan berapa volume paket proyek, bagaimana masyarakat mau mengawasi,'' kata tokoh masyarakat setempat, Lirit, yang juga menjabat Wakil Ketua BPD Pauh Terenja.

Lanjut Lirit, tentu saja ini sebagai bukti dinas terkait selaku pemilik pekerjaan tidak menyelenggarakan kegiatan secara transparan. Menurutnya, kondisi ini menyulitkan masyarakat yang ingin mengawasi proses pekerjaan di lapangan. Dengan tidak mencantumkan volume suatu paket proyek pada papan informasi, bisa membuka peluang awal akan terjadi praktek mark up. Atau mengurangi volume yang bisa mengarah pada tindak pidana korupsi yang pada akhirnya dikhawatirkan dapat merugikan keuangan negara.

''Kami sebagai masyarakat, bukannya menghalangi pembangunan pemerintah. Tetapi kami ingin adanya transparan dari kegiatan yang dikerjakan. Karena anggaran untuk pembangunan itu milik negara, sudah tentunya tanggung jawab bersama untuk mengawasinya. Saya berharap dinas terkait menegur dan mengecek kembali pada pihak kontraktor pelaksana,'' harap Lirit.

Sementara itu, Plt Kadis PUPR Mukomuko, Apriansyah, ST, MT saat dikonfirmasi belum mengetahui bahwa adanya papan merek kegiatan yang tidak mencantumkan volume. Meskipun demikian, pihaknya tetap akan menulusuri di lapangan terkait adanya papan merek yang dinilai tidak transparan tersebut. Disamping itu juga, ia berharap masyarakat juga mendukung dan ikut serta mengawasi pembangunan yang ada di wilayahnya. Sehingga pembangunan yang dikerjakan terlaksana dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.

''Itu akan kita cek dilapangan, jika memang ada akan kita minta kontraktrornya menggantikan. Mohon maklum saja, mungkin mereka lupa untuk mencantumkan volumenya. Saya juga mengapresiasi atas kepedulian masyarakat yang ikut serta mengawasi pembangunan ini,'' ujar Apriansyah. (api)

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: