Ayam Bantuan Dicurigai Bawa Penyakit

Ayam Bantuan Dicurigai Bawa Penyakit

LOYO: Ayam bantuan saat baru diterima. Terlihat loyo, dan akhirnya mati.-IST/RM-

RADARMUKOMUKO.COM -  Pemerintah Desa (Pemdes) Berangan Mulya, Kecamatan Teramang Jaya, membagikan 648 ekor bibit indukan ayam kampung. Ayam dibagikan kepada 162 penerima yang tergabung dalam 6 kelompok. Masing-masing penerima mendapatkan 4 ekor ayam. 2 jantan dan 2 betina. Penyerahan ayam dari pemerintah desa kepada penerima dilakukan pada 11 Agustus 2022 lalu. Pembagian bibit indukan ayam kampung ini sebagai bentuk realisasi program ketahanan pangan hayati dan hewani, Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022. Sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian kerja (kontrak) nomor 900/176/08.2007/VIII/2022, harga ayam per ekor Rp 100 ribu. Total harga Rp 64.800.000,-. Adapun nama-nama kelompok penerima, kelompok Ceker, Ketua Supriadi, anggota 25 orang. Surat Keputusan (SK) kelompok nomor 21 tahun 2022. Kelompok Sayap, Ketua Meki Alferi, anggota 27 orang. Nomor SK 22 tahun 2022. Kelompok Unggas, Ketua Jarnalis, anggota 28 orang, nomor SK 17 tahun 2022. Kelompok Berkokok, Ketua Hasan Dali, anggota 31 orang, nomor SK 23 tahun 2022. Kelompok Cirik Yam, Ketua Afrianto, anggota 30 orang, nomor SK 20 tahun 2022, dan Kelompok Merpati, Ketua Iswanto, anggota 21 orang, nomor SK 18 tahun 2022. Setelah 2 bulan berjalan, sebagian besar ayam tersebut mati. Bukan hanya ayam bantuan yang mati. Ayam milik warga yang sudah ada sebelumnya, juga ikut mati. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan warga, bahkan ayam bantuan membawa penyakit. 

Salah seorang kepala kaum, Ibnu Sama'ni, mengatakan, dari informasi yang didapat, sebagian ayam bantuan dari pemerintah desa mati. Diperkirakan ayam bantuan yang masih hidup kurang dari 10 persen. Dengan tingkat kematian yang tinggi, warga menduga jenis ayam ini tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada. Ada dugaan, ayam yang dibagikan jenis ayam Jowo Super (Joper). Jika dugaan ini benar, maka jenis ayam tidak tidak untuk dikembangkan, melainkan untuk konsumsi. 

''Saya banyak menerima informasi bahwa ayam bantuan banyak yang mati. Bahkan ayam milik warga yang sudah ada sebelumnya, ikut mati. Wajar jika ada kecurigaan ayam itu membawa penyakit'' ungkap Ibnu. 

Salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang tidak mau namanya dipublikasikan, mengatakan dirinya tidak tahu menahu terkait pengadaan bibit indukan ayam kampung ini. Namun demikian, ia mengaku ikut menerima. Dan ayam tersebut sudah mati semua. Padahal ayam sudah diberlakukan secara istimewa. Dibuatkan kandang khusus. Dibelikan pakan pur dan jagung, juga dicampur beras. Ia merasa aneh, ayam ini tidak mau mencari makan sendiri, sebagaimana umumnya ayam kampung. Perlakuan istimewa ini tidak membuat ayam bertahan hidup. Saat penyerahan, 4 ekor ayam diikat menjadi satu. 

''Pertama dapat, dari 4 ekor, 1 sudah mati. Kemudian ditukar. Sekarang sudah mati semua,'' ungkapnya. 

Kades Brangan Mulya, Adnan Hamidi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya program pengadaan bibit indukan ayam kampung ini. Ia menjelaskan, rekanan pengadaan ayam ini di Kecamatan Penarik. Bicara soal ayam yang mati, Kades menyikapi dingin. Jangan anak ayam, anak manusia saja bisa mati. 

''Tugas kita menjaga dan merawat dengan baik. Kalau akhirnya mati juga, siapa yang bisa mencegah,'' kata Hamidi, saat ditemui di kantornya. 

Camat Teramang Jaya, Abdul Hadi, S.Sos, menyampaikan pihaknya sedang melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Brangan Mulya. Salah satunya melakukan pemeriksaan dokumentasi pengadaan bibit indukan ayam kampung ini. Hasilnya, dari segi administrasi, cukup bagus. Sudah ada perjanjian kerja dengan pihak penyedia. Ada kelompok penerima yang di-SK-kan oleh Kades, dan sebagainya. Ada sedikit kekurangan dalam hal teknis distribusi. Semestinya sebelum ayam dibagikan, ada pemeriksaan dari petugas terkait. Juga dilakukan penyuluhan terhadap penerima bantuan. Sedangkan bagi penerima, ketika ayam mati, langsung melapor kepada ketua kelompok. Disertai bukti dan kronologi. Laporan tersebut dilanjutkan kepada pemerintah desa. Laporan ini penting sebagai dokumen desa. Juga sebagai bahan evaluasi. 

''Kami sedang melakukan Monev di Brangan Mulya. Termasuk terkait pengadaan bibit indukan ayam kampung ini,'' tutup Abdul Hadi kemarin.(dul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: